Mari kita belajar tentang Analisis Biaya-Volume-Laba. Setelah membaca artikel ini Anda akan belajar tentang: 1. Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba 2. Tujuan Analisis Biaya-Volume-Laba 3. Asumsi.

Arti Analisis Biaya-Volume-Laba:

Analisis Biaya-Volume-Laba (atau Analisis Titik Impas) adalah perpanjangan logis dari penetapan biaya marjinal. Ini didasarkan pada prinsip yang sama untuk mengklasifikasikan biaya operasi menjadi tetap dan variabel. Sekarang-a-hari telah menjadi instrumen yang kuat di tangan pembuat kebijakan untuk memaksimalkan keuntungan.

Menghasilkan laba maksimum adalah tujuan akhir dari hampir semua usaha bisnis. Faktor terpenting yang mempengaruhi perolehan laba adalah tingkat produksi (yaitu, volume output). Analisis biaya-volume-laba meneliti hubungan biaya dan keuntungan dengan volume bisnis untuk memaksimalkan keuntungan.

Mungkin ada perubahan tingkat produksi karena berbagai alasan, seperti persaingan, pengenalan produk baru, depresi atau ledakan perdagangan, peningkatan permintaan produk, sumber daya yang langka, perubahan harga jual produk, dll.

Dalam kasus seperti itu, manajemen harus mempelajari pengaruhnya terhadap laba karena perubahan tingkat produksi. Sejumlah teknik dapat digunakan sebagai bantuan untuk manajemen dalam hal ini. Salah satu teknik tersebut adalah analisis biaya-volume-laba.

Istilah analisis biaya volume keuntungan ditafsirkan dalam pengertian yang lebih sempit dan lebih luas. Digunakan dalam pengertian yang lebih sempit, ini berkaitan dengan menemukan “titik krisis”, (yaitu, titik impas) yaitu, tingkat aktivitas ketika biaya total sama dengan nilai penjualan total.

Dengan kata lain, ini membantu dalam menemukan tingkat output yang membagi biaya dan pendapatan secara merata. Digunakan dalam pengertian yang lebih luas, ini berarti sistem analisis yang menentukan laba, biaya, dan nilai penjualan pada tingkat keluaran yang berbeda. Analisis biaya-volume-laba menetapkan hubungan antara biaya, volume, dan laba.

Tujuan Analisis Biaya-Volume-Laba:

Ada hubungan erat antara biaya, volume dan keuntungan. Jika volume ditingkatkan, biaya per unit akan menurun dan laba per unit akan meningkat. Jadi, ada hubungan langsung antara volume dan laba tetapi hubungan terbalik antara volume dan biaya.

Analisis hubungan ini menjadi menarik dan bermanfaat bagi akuntan biaya dan manajemen. Analisis ini dapat diterapkan untuk perencanaan laba, pengendalian biaya, evaluasi kinerja dan pengambilan keputusan.

Tujuan utama analisis biaya-volume-laba diberikan di bawah ini:

(i) Analisis ini membantu memperkirakan laba secara adil dan akurat karena penting untuk mengetahui hubungan antara laba dan biaya di satu sisi dan volume di sisi lain.

(ii) Analisis ini berguna dalam menyusun anggaran fleksibel yang menunjukkan biaya pada berbagai tingkat aktivitas. Kita tahu bahwa penjualan dan biaya variabel cenderung bervariasi dengan volume output. Penting untuk menganggarkan volume terlebih dahulu untuk menetapkan anggaran untuk penjualan dan biaya variabel.

(iii) Analisis ini membantu evaluasi kinerja untuk tujuan pengendalian. Untuk meninjau laba yang dicapai dan biaya yang dikeluarkan, perlu untuk mengevaluasi dampak perubahan volume terhadap biaya.

(iv) Analisis ini juga membantu dalam merumuskan kebijakan harga dengan menunjukkan pengaruh struktur harga yang berbeda terhadap biaya dan laba. Kami menyadari bahwa penetapan harga memainkan peran penting dalam menstabilkan dan memperbaiki volume terutama pada periode depresi.

(v) Analisis ini membantu untuk mengetahui jumlah biaya overhead yang harus dibebankan ke produk pada berbagai tingkat operasi karena kita mengetahui bahwa tarif overhead yang ditentukan sebelumnya terkait dengan volume produksi yang dipilih.

(vi) Analisis ini memungkinkan untuk mencapai laba target dengan menempatkan volume penjualan yang diperlukan untuk laba tersebut dan akhirnya mencapai volume penjualan tersebut.

(vii) Analisis ini membantu manajemen dalam mengambil sejumlah keputusan seperti membuat atau membeli, bauran penjualan yang sesuai, menjatuhkan produk, dll.

Asumsi yang Mendasari Analisis Biaya-Volume-Laba:

Berikut ini adalah asumsi utama yang harus dipertimbangkan saat membuat sistem analisis biaya-volume-laba yang sederhana:

(saya) Pola biaya tetap dan variabel dapat ditetapkan dengan akurasi yang masuk akal dan bahwa biaya tetap tetap statis dan biaya marjinal benar-benar variabel di semua tingkat output.

(ii) Harga jual konstan pada semua volume penjualan.

(aku aku aku) Harga faktor (misalnya harga material, tingkat upah) adalah konstan pada semua volume penjualan.

(iv) Efisiensi dan produktivitas tetap tidak berubah.

(v) Dalam situasi multi produk, ada bauran penjualan yang konstan di semua tingkat penjualan.

(vi) Tingkat omzet (volume) adalah satu-satunya faktor relevan yang memengaruhi biaya dan pendapatan.

(vii) Volume produksi sama dengan volume penjualan.

Berwujud vs Tidak Berwujud

Berwujud vs Tidak Berwujud

Perbedaan Antara Berwujud dan Tidak Berwujud Perbedaan utama antara berwujud dan tidak berwujud adalah bahwa berwujud adalah sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan, atau disentuh seseorang dan dengan demikian mereka memiliki keberadaan fisik, sedangkan…

Read more