Beberapa faktor yang membantu dalam menentukan cara distribusi susu adalah sebagai berikut:

  1. Menjaga mutu dan jenis susu.
  2. Sifat susu dan produknya yang mudah rusak.
  3. Kemungkinan kontaminasi.
  4. Pengawasan dan kontrol yang tepat dalam distribusi.
  5. Biaya distribusi/pengiriman susu.

Distribusi Susu Mentah:

Di tempat-tempat beriklim sedang dan sub-suhu, susu mentah didistribusikan langsung ke konsumen. Ini tidak dapat direkomendasikan di daerah selain daerah beriklim sedang. Jika produksi susu diawasi secara hati-hati dan selang waktu singkat antara produksi dan konsumsi, susu mentah dapat didistribusikan asalkan suhu susu tidak melebihi 10°C saat pengiriman. Konsumsi susu mentah mungkin dapat berlanjut di daerah pedesaan, tetapi pengawasan higienis yang ketat diperlukan untuk memastikan kualitas susu yang baik.

Distribusi Susu Pasteurisasi:

Penurunan kualitas susu pasteurisasi terutama disebabkan oleh kontaminasi pasca pasteurisasi.

Pola penyebarannya kepada masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Kepadatan bangunan di wilayah tertentu.
  2. Topografi kawasan.
  3. Jumlah pelanggan.
  4. Jarak area dari pabrik susu.
  5. Suhu susu saat pengiriman.
  6. Jenis kendaraan pengiriman.
  7. Distribusi toko vs. pengiriman ke rumah.

Wadah Distribusi Susu:

  1. Dispensing dalam kaleng tertutup.
  2. Dispensing dalam botol.
  3. Distribusi dengan kantong plastik atau tetra pack.

Sistem Distribusi Susu:

Sistem suara distribusi susu sangat penting untuk:

(a) Pemasaran eceran susu yang efisien dan terorganisir dengan baik.

(b) Sederhana, nyaman bagi petani dan pelanggan.

Sistem:

Ada tiga jenis:

(i) Sistem Tunai dan Bawa:

Pelanggan diharuskan membayar biaya susu kepada vendor pada saat pengiriman susu.

Manfaat:

  1. Pemeliharaan rekening hasil penjualan susu mudah.
  2. Komisi vendor dapat dihitung dengan mudah dan cepat.
  3. Rekening setiap bulan kalender dapat ditutup tepat waktu.
  4. Tidak ada biaya tambahan untuk mencetak kupon/kartu.

Kerugian:

  1. Penanganan koin dan mata uang dalam jumlah besar merupakan masalah.
  2. Menghitung uang setiap hari tidak praktis.
  3. Risiko penggelapan uang oleh vendor.
  4. Kemungkinan kehilangan uang karena pencurian atau pencopetan.
  5. Tidak tersedianya koin menimbulkan kesulitan bagi pelanggan yang ingin membeli susu.

(ii) Sistem Kupon:

Dalam sistem ini, satu set kupon dikeluarkan untuk pelanggan dengan pembayaran di muka. Pelanggan menerima susu sebagai ganti kupon dan membeli buklet kupon baru ketika mereka kekurangannya dengan pembayaran di muka.

Manfaat:

  1. Kemungkinan kehilangan uang dihilangkan.
  2. Uang di peternakan sapi perah diterima jauh di muka yang dapat dimanfaatkan secara menguntungkan.
  3. Penjualan susu seragam bahkan di akhir bulan.
  4. Penghitungan kupon tidak merepotkan.

Kerugian:

  1. Nilai kupon yang tidak ditebus tidak dapat dipastikan dengan mudah.
  2. Pembukuan hasil penjualan susu pada akhir bulan kalender tidak dapat sejelas sistem cash and carry.
  3. Peluang resirkulasi kupon yang ditebus.
  4. Pencetakan kupon serupa yang dipalsukan adalah yang terbaik.

Catatan:

Pengawasan yang efektif dapat mengendalikan semua perbedaan ini.

Contoh Kupon:

(iii) Sistem Kartu:

Kartu susu dicetak dan dijual kepada pelanggan dengan pembayaran di muka. Validitas kartu susu dibatasi hingga satu bulan. Tanggal penerbitan tidak tetap tetapi kedaluwarsa semua kartu yang terjual sudah diperbaiki. Pelanggan yang tidak dapat mengambil susu selama satu hari atau beberapa hari bersama-sama bertanggung jawab untuk mendapatkan pengembalian biaya susu.

Segera setelah persediaan susu dibuat, jumlah susu dicatat di bagian belakang kartu pada setiap tanggal. Kartu dapat dikeluarkan dari kantor Petugas Susu. Satu hari waktu diperbolehkan bagi pelanggan untuk mendaftar. Pada saat penerbitan kartu waktu pengiriman susu diberitahukan. Biasanya kartu kuning dikeluarkan untuk susu sapi dan kartu biru untuk susu kerbau.

Manfaat:

  1. Biaya susu diterima di muka yang dapat dimanfaatkan secara menguntungkan.
  2. Kesulitan menghitung uang/kupon harian dihilangkan.
  3. Pasar susu terjamin.
  4. Kemungkinan kehilangan uang dihilangkan.

Kerugian:

  1. Pengembalian dana untuk non-pasokan susu menyebabkan ketidaknyamanan besar bagi pelanggan dan organisasi.
  2. Rekening bulanan hasil penjualan aktual susu tidak dapat ditutup karena pengembalian dana.
  3. Vendor dan penjual stan dapat menjual susu kepada pelanggan non-bonafide selain pemegang kartu.
  4. Pencetakan dan penerbitan kartu susu serta pengembalian dana melibatkan banyak tenaga dan waktu.
  5. Pelanggan harus mengambil susu hanya dari tempat yang ditentukan.

Catatan:

Periode pengembalian uang harus dibatasi secara ketat dalam sebulan.

(iv) Susu Mini Tombol Tekan:

Ini dirancang atau dipasang pada mesin penjual susu yang dioperasikan dengan koin (Token) yang dirancang NDDB, yang dikenal sebagai “Push Mini Dairy”. Kapasitas penampung susu dari mesin ini masing-masing bervariasi dari 1.000 hingga 1.300 liter. Konsumen diharapkan membawa wadah sendiri yang cukup besar untuk menampung susu yang dibutuhkannya.

Metode Arus Kas Langsung vs Tidak Langsung

Metode Arus Kas Langsung vs Tidak Langsung

Langsung dan tidak langsung adalah dua metode berbeda yang digunakan untuk penyusunan laporan arus kas perusahaan, dengan perbedaan utama terkait arus kas dari aktivitas operasi. Sebaliknya, dalam kasus metode arus kas langsung, perubahan…

Read more