Beberapa tahapan penting yang terlibat dalam proses normalisasi data adalah sebagai berikut:

Ada beberapa cara pengelompokan elemen data dalam tabel. Perancang basis data akan tertarik untuk memilih cara yang memastikan tidak ada anomali dalam pengelompokan data. Anomali ini termasuk redundansi data, hilangnya data dan hubungan palsu dalam data.

Gambar Istimewa : 4.bp.blogspot.com/-MTnjMQCPoRI/Tu4HGFKjV2I/AAAAAAAAAHQ/md1Cz89KH1U/s1600/2service.jpg

Normalisasi bertujuan untuk menghilangkan anomali dalam data. Proses normalisasi melibatkan tiga tahap, setiap tahap menghasilkan ­tabel dalam bentuk normal.

1. Bentuk normal pertama:

Langkah pertama dalam normalisasi adalah meletakkan semua bidang berulang dalam file terpisah dan menetapkan kunci yang sesuai untuknya.

Mengambil contoh pemrosesan pesanan pembelian, ­elemen data berikut dapat diidentifikasi dalam pesanan pembelian:

Pemasok_ ID

Nama Pemasok

Alamat

Nomor pesanan pembelian

Tanggal

Syarat pembayaran

Ketentuan Pengiriman

S.Tidak.

Kode Produk

Keterangan

Satuan Pengukuran

Harga

Jumlah yang dipesan

Jumlah

Sebagaimana dijelaskan di atas, ‘persyaratan pengiriman’ diulangi untuk setiap S. No. dan akan ada banyak catatan untuk itu di setiap pesanan pembelian. Pada tahap pertama normalisasi, elemen data yang diulang ditempatkan dalam tabel terpisah. Jadi, kami membagi elemen data menjadi dua tabel seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Elemen data kunci ditampilkan dalam huruf kapital. Tabel sekarang dalam bentuk normal pertama (INF) karena semua elemen data berulang (bidang) berada dalam tabel terpisah (Tabel 1.2) dan kunci pengambilan telah ditetapkan ke setiap tabel. Karena terdapat dua elemen kunci ­pada kedua tabel tersebut, maka dapat dikatakan bahwa setiap tabel memiliki kunci majemuk/komposit. Proses normalisasi ini telah menyederhanakan data.

2. Bentuk normal kedua:

Dalam tahap normalisasi ini, semua elemen non-kunci yang sepenuhnya ditentukan oleh sesuatu selain ­kunci lengkap ditempatkan dalam tabel terpisah. Biasanya, elemen non-kunci ini hanya bergantung pada sebagian dari kunci majemuk.

Mempertimbangkan Tabel 1.1, kunci gabungan yang terdiri dari Supplier_ ID dan Purchase order no. sedang dipakai. Namun, elemen non kunci seperti nama dan alamat pemasok ­hanya bergantung pada id_supplier dan bukan pada nomor pesanan pembelian. Dengan demikian, elemen data non-kunci ini ditempatkan dalam tabel terpisah bersama dengan elemen data kunci-supplier_id.

Demikian pula, elemen data non-kunci seperti tanggal, syarat pembayaran dan syarat pengiriman hanya bergantung pada no pesanan pembelian. dan dengan demikian ditempatkan di meja terpisah bersama dengan pesanan pembelian no. sebagai elemen kunci. Sekarang, kami memiliki tiga tabel menggantikan Tabel 1.1:

Demikian pula, kita dapat membagi Tabel 1.2 dengan memisahkan elemen non-kunci seperti deskripsi, satuan ukuran dan harga, yang hanya bergantung pada kode produk dalam sebuah tabel. Demikian pula, kode produk, jumlah dan jumlah yang bergantung pada no pesanan pembelian dan No S. ditempatkan di tabel terpisah.

Bentuk normal kedua (2NF) sudah siap sekarang dan ada lima tabel.

3. Bentuk normal ketiga:

Tahap normalisasi ini memungkinkan menghilangkan ­elemen dan tabel data yang berlebihan yang merupakan subset dari tabel lain. Elemen redundan adalah elemen data bukan kunci yang ditempatkan di lebih dari satu tabel elemen data virtual.

Elemen data virtual adalah elemen yang nilainya dapat dihitung menggunakan elemen lain saat dan ketika nilai diminta. Nilai elemen data jumlah pada Tabel 1.2.2 dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas dengan harga sehingga menghilangkan elemen data yang berlebihan tersebut.

Jika tabel lain yang disebut tabel master pemasok juga ­dipertahankan dalam database, kemungkinan Tabel 1.1.2 akan menjadi subset dari tabel master pemasok. Dengan demikian, tabel ini juga dapat dihilangkan.

Bentuk normal ketiga (3NF) menawarkan pengelompokan data yang sederhana, mudah dipelihara dan dengan redundansi minimum.

Dengan demikian, normalisasi dapat membantu mengurangi redundansi serta menghilangkan anomali lain dalam data. Proses normalisasi tiga langkah yang ­dibahas di atas hanya sugestif. Upaya lebih lanjut dapat dilakukan saat merancang database, jika perlu berdasarkan sifat data.

Rotasi Sektor

Rotasi Sektor

Definisi Rotasi Sektor Rotasi sektor adalah pendekatan investasi aktif di mana dana ditransfer dari satu sektor pasar saham ke sektor lainnya. Ini memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari lingkungan keuangan yang tidak dapat…

Read more