Catatan berguna tentang enam jenis database penting: 1. operasional 2. Pengguna Akhir 3. Terpusat 4. Terdistribusi 5. Personal dan 6. Database komersial!

Data perencanaan juga melibatkan keputusan mengenai tipe data yang akan digunakan dalam database. Hingga saat ini, tipe data dapat dikelompokkan sebagai numerik, karakter, tanggal, memo (teks panjang) dan logis (Benar atau Salah).

Sumber Gambar: bighadoop.files.wordpress.com/2013/10/dbcom-5-1.png

Karena kemampuan multi-media menjadi umum ­pada komputer dengan ukuran berbeda, database juga menjadi multi-media. DBMS modern memungkinkan penyimpanan dan pengambilan tipe data seperti grafik bisnis, spreadsheet, kliping seni (clip arts), gambar, suara, video, dll. Tipe data baru ini disebut sebagai ‘objek’.

Objek-objek ini telah mengubah cara data dirasakan langsung dari tahap penangkapan. Objek-objek ini juga dapat diproses, tentu saja, dengan cara yang terbatas. Ketersediaan jenis data tersebut membantu dalam memvisualisasikan informasi yang terkandung dalam database dan dalam ­laporan database database.

Keputusan penting lainnya terkait perencanaan data berkaitan dengan cara pengelolaan data. Ada beberapa opsi dalam hal ini. Pilihan ini dibahas di sini dalam bentuk berbagai jenis database.

Macam-macam database adalah :

  1. a) Basis data operasional
  2. b) Database pengguna akhir
  3. c) Database terpusat
  4. d) Database terdistribusi
  5. e) Database pribadi
  6. f) Database komersial

sebuah. Database operasional:

Database ini menyimpan data yang berkaitan dengan operasi perusahaan. Umumnya, database semacam itu diatur berdasarkan jalur fungsional seperti pemasaran, produksi, karyawan, dll.

b. Database Pengguna Akhir:

Basis data ini dibagikan oleh pengguna dan berisi informasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pengguna akhir seperti manajer di berbagai tingkatan. Manajer ini mungkin tidak peduli dengan transaksi individual seperti yang ditemukan di basis data operasional.

Sebaliknya, mereka akan lebih tertarik pada informasi ringkasan. Meskipun, database operasional juga dapat menghasilkan informasi ringkasan dari detail transaksi, mereka akan sangat lambat karena tidak dirancang untuk tujuan ini.

c. Database terpusat:

Database ini menyimpan seluruh informasi ­dan program aplikasi di fasilitas komputasi pusat. Pengguna di lokasi yang berbeda mengakses basis data pusat untuk melakukan pemrosesan. Pengontrol komunikasi mengirimkan transaksi ke program aplikasi yang relevan. Program-program ini mengambil data yang sesuai dari database untuk memproses transaksi.

Misalnya, Mahanagar Telephone Nigam Limited (MTNL) memiliki basis data terpusat untuk pendaftaran aplikasi ­sambungan telepon baru. Data tentang pemohon diterima dari kantor area MTNL setempat.

Validasi dan verifikasi data dilakukan oleh program aplikasi di pusat komputer pusat, dan nomor registrasi diberikan oleh program aplikasi yang ­terletak di fasilitas pusat. Kantor wilayah setempat terus merekamnya dan hampir tidak ada pemrosesan.

d. Database terdistribusi:

Database ini memiliki kontribusi dari database umum serta data yang diambil dari operasi lokal. Data tetap didistribusikan di berbagai situs dalam organisasi. Karena situs terhubung satu sama lain dengan bantuan tautan komunikasi, seluruh kumpulan data di semua situs merupakan basis data logis organisasi.

Basis data ini ­mengurangi kebutuhan komunikasi dengan memastikan bahwa informasi lokal yang terperinci tetap tersimpan di fasilitas lokal. Saat ini, teknologi client-server paling populer untuk mengelola basis data terdistribusi. Dalam lingkungan client-server, DBMS memiliki dua komponen, satu berinteraksi dengan kebutuhan pengguna (klien) dan meneruskan permintaan ke komponen DBMS lainnya.

Komponen lain berinteraksi dengan database untuk memenuhi kebutuhan informasi klien. Gambar 9.8 menggambarkan fungsi komponen DBMS ini di lingkungan server klien.

Alasan dasar untuk membagi DBMS menjadi dua komponen adalah sebagian pekerjaan dipindahkan ke PC pengguna (klien). Hal ini memungkinkan pemrosesan simultan pada PC klien dan ­sistem komputer Server. Server juga dapat mengoordinasikan permintaan dari sejumlah klien sekaligus.

e. Database pribadi:

Database pribadi dikelola, ­umumnya, di komputer pribadi. Mereka berisi informasi yang dimaksudkan untuk digunakan hanya di kalangan pengguna dalam jumlah terbatas, umumnya bekerja di departemen yang sama.

Basis data ini umumnya khusus subjek dan dirancang oleh pengguna. Mereka menggunakan paket DBMS sederhana dan kurang kuat yang tersedia di PC. Paket DBMS ini mungkin tidak memiliki semua fitur DBMS relasional tetapi memiliki ­fitur serupa dalam cara yang terbatas.

f. Database komersial:

Basis data yang aksesnya diberikan kepada pengguna sebagai usaha komersial disebut basis data komersial atau eksternal. Basis data ini berisi informasi yang diperlukan oleh pengguna eksternal tetapi dengan sendirinya tidak akan mampu memelihara ­basis data sebesar itu.

Basis data ini bersifat spesifik dan akses ke basis data ini dijual sebagai layanan berbayar kepada penggunanya. Ada banyak layanan basis data komersial yang tersedia, khususnya di bidang informasi keuangan dan teknis.

Basis data ini mungkin menawarkan statistik mengenai komoditas, valuta asing dan pasar saham, perusahaan dan kinerjanya, importir dan ­pola pembelian mereka, hukum kasus yang diputuskan, dll. Akses ke basis data komersial dapat diberikan melalui tautan komunikasi.

Beberapa penyedia layanan basis data juga menawarkan basis data dalam CD-ROM dan versi terbaru dari basis data tersedia secara berkala. Database pada CD-ROM memiliki keuntungan mengurangi biaya komunikasi. Namun, dalam aplikasi seperti pasar saham, pasar ­komoditas dan informasi pasar mata uang, media ini kurang cocok karena informasi dibutuhkan secara ‘real-time’.

Contoh Rekening Buku Besar

Contoh Rekening Buku Besar

Contoh Buku Besar Rekening Contoh akun buku besar berikut memberikan garis besar buku besar yang paling umum. Rekening buku besar adalah catatan terpisah dari transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu entitas yang disiapkan…

Read more