Baca artikel ini untuk mempelajari tentang asumsi, alasan, dan pengecualian terhadap hukum penawaran!

Ekonom telah mempelajari perilaku penjual, sama seperti mereka telah mempelajari perilaku pembeli. Sebagai hasil pengamatan mereka, mereka sampai pada hukum penawaran. Hukum penawaran menyatakan hubungan langsung antara harga dan kuantitas yang ditawarkan, menjaga faktor-faktor lain tetap konstan (ceteris paribus).

Kita tahu, harga merupakan faktor dominan dalam menentukan penawaran suatu komoditi. Semakin tinggi harga komoditas tersebut, semakin banyak penawaran komoditas tersebut di pasar dan sebaliknya. Perilaku produsen ini dipelajari di bawah hukum penawaran.

Asumsi Hukum Penawaran:

Sementara menyatakan hukum penawaran frase ‘menjaga faktor lain konstan atau ceteris paribus’ digunakan. Frasa ini digunakan untuk mencakup asumsi-asumsi berikut yang menjadi dasar hukum:

  1. Harga barang lain konstan;
  2. Tidak ada perubahan keadaan teknologi;
  3. Harga faktor-faktor produksi tetap sama;
  4. Tidak ada perubahan kebijakan perpajakan;
  5. Tujuan produsen tetap sama.

Hukum penawaran dapat lebih dipahami dengan bantuan Tabel 9.3 dan Gambar 9.3:

Tabel 9.3: Jadwal Pasokan:

Harga (dalam Rs.)

Kuantitas (dalam satuan)

1

2

3

4

5

10

20

30

40

50

Tabel 9.3 dengan jelas menunjukkan bahwa semakin banyak unit komoditi yang ditawarkan untuk dijual seiring dengan kenaikan harga komoditi tersebut. Seperti terlihat pada Gambar 9.3, kurva penawaran SS miring ke atas dari kiri ke kanan, menunjukkan hubungan langsung antara harga dan jumlah yang ditawarkan.

Poin Penting tentang Hukum Penawaran:

  1. Menyatakan hubungan positif antara harga dan kuantitas yang ditawarkan, dengan asumsi tidak ada perubahan faktor lain.
  2. Ini adalah pernyataan kualitatif, karena menunjukkan arah perubahan jumlah yang ditawarkan, tetapi tidak menunjukkan besarnya perubahan.
  3. Tidak ada hubungan proporsional antara perubahan harga dan resultan perubahan kuantitas yang ditawarkan.
  4. Hukum satu sisi karena hanya menjelaskan pengaruh perubahan harga pada penawaran, dan bukan pengaruh perubahan penawaran pada harga.

Alasan Hukum Penawaran:

Sekarang mari kita coba mengerti, mengapa penawaran suatu barang-dagangan meluas ketika harga naik. Alasan utama berlakunya hukum penawaran adalah:

1. Motif Untung:

Tujuan dasar produsen, sambil memasok komoditas, adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Ketika harga suatu komoditas naik, tanpa ada perubahan biaya, itu meningkatkan keuntungan mereka. Jadi, produsen meningkatkan pasokan komoditas dengan meningkatkan produksi. Di sisi lain, dengan jatuhnya harga, penawaran juga berkurang karena margin keuntungan berkurang dengan harga rendah.

2. Perubahan Jumlah Perusahaan:

Kenaikan harga mendorong calon produsen untuk masuk ke pasar untuk memproduksi komoditas yang diberikan sehingga memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Peningkatan jumlah perusahaan meningkatkan penawaran pasar. Namun, ketika harga mulai turun, beberapa perusahaan yang tidak mengharapkan keuntungan apapun dengan harga rendah akan menghentikan produksi atau menguranginya. Ini mengurangi pasokan komoditas yang diberikan karena jumlah perusahaan di pasar berkurang.

3. Perubahan Stok:

Ketika harga suatu barang naik, penjual siap untuk memasok lebih banyak barang dari stok mereka. Namun dengan harga yang relatif lebih murah, produsen tidak melepas stoknya dalam jumlah besar. Mereka mulai meningkatkan persediaan mereka dengan pandangan bahwa harga akan naik dalam waktu dekat.

Pengecualian Hukum Penawaran:

Sebagai aturan umum, kurva penawaran miring ke atas, menunjukkan bahwa kuantitas yang ditawarkan meningkat dengan kenaikan harga. Namun, dalam kasus tertentu, hubungan positif antara penawaran dan harga mungkin tidak berlaku.

Berbagai pengecualian terhadap hukum penawaran adalah:

1. Harapan Ke Depan:

Jika penjual mengharapkan penurunan harga di masa depan, maka hukum penawaran mungkin tidak berlaku. Dalam situasi ini, penjual akan bersedia menjual lebih banyak meskipun dengan harga lebih rendah. Namun, jika mereka memperkirakan harga akan naik di masa depan, mereka akan mengurangi pasokan komoditas tersebut, agar nantinya dapat memasok komoditas tersebut dengan harga yang tinggi.

2. Barang Pertanian:

Hukum penawaran tidak berlaku untuk barang pertanian karena produksinya bergantung pada kondisi iklim. Jika karena perubahan cuaca yang tidak terduga, produksi produk pertanian rendah, maka pasokannya tidak dapat ditingkatkan bahkan dengan harga yang lebih tinggi.

3. Barang Mudah Rusak:

Untuk barang yang mudah rusak, seperti sayuran, buah-buahan, dll, penjual akan siap untuk menjual lebih banyak meskipun harganya turun. Hal itu terjadi karena penjual tidak bisa menahan barang tersebut dalam waktu lama.

4. Artikel Langka:

Barang langka, artistik, dan berharga juga berada di luar cakupan hukum penawaran. Misalnya, pasokan barang langka seperti lukisan Mona Lisa tidak dapat ditingkatkan, meskipun harganya dinaikkan.

5. Negara Terbelakang:

Di negara-negara terbelakang secara ekonomi, produksi dan pasokan tidak dapat ditingkatkan dengan kenaikan harga karena kekurangan sumber daya.

Template Database Excel

Template Database Excel

Templat Basis Data Untuk Excel Kami memiliki banyak perangkat lunak untuk bekerja dengan database di dunia modern. Lagi pula, kami akan melakukan analisis akhir perangkat lunak yang canggih hanya dengan spreadsheet. Namun, jika…

Read more