Apa itu monopsoni? Monopsoni berarti pembeli tunggal. Mungkin ada pembeli tunggal di pasar produk maupun di pasar faktor. Di mana ada satu pembeli suatu produk, dia adalah monopsonis di pasar produk.

Namun, kami prihatin di sini dengan monopsonis di pasar faktor. Monopsoni di pasar faktor dikatakan ada ketika ada pembeli tunggal dari faktor produksi tertentu. Misalnya, bila di suatu daerah hanya ada satu majikan dari jenis tenaga kerja tertentu; dia adalah monopsonis dari tenaga kerja itu.

Monopsoni di pasar tenaga kerja juga terjadi ketika berbagai pemberi kerja di suatu daerah berkolusi dalam hal perekrutan tenaga kerja. Meskipun monopsoni sangat jarang di pasar produk, monopsoni lebih sering ditemukan di pasar faktor.

Sementara seorang monopolis di pasar produk menghadapi kurva permintaan yang miring ke bawah dan dapat mempengaruhi harga produk dengan memvariasikan tingkat outputnya, seorang monopsonis di pasar faktor menghadapi kurva penawaran yang miring ke atas dari faktor tersebut dan dapat mempengaruhi harga produk. faktor dengan memvariasikan tingkat pekerjaannya. Dengan membatasi lapangan kerja dapat menurunkan harga faktor tersebut.

Dan jika dia ingin membeli lebih banyak faktor, dia harus menaikkan harganya. Oleh karena itu, kurva penawaran faktor atau kurva biaya rata-rata (AFC) monopsonis akan naik ke atas ke kanan. Karena kurva AFC akan naik, kurva MFC akan berada di atasnya.

Kurva MRP, seperti biasa, akan berbentuk U terbalik. Seperti yang kita asumsikan bahwa persaingan sempurna berlaku di pasar produk, nilai produk marjinal (VMP) dan produk pendapatan marjinal (MRP) akan sama. Kurva AFC dan MFC dan kurva MRP atau VMP dalam kondisi ini ditunjukkan pada gambar. 32.17.

Ekuilibrium Perusahaan saat terjadi Monopsoni di Pasar Faktor dan Persaingan Sempurna di Pasar Produk:

Kondisi umum ekuilibrium perusahaan juga berlaku untuk kasus ini. Perusahaan akan berada dalam keseimbangan ketika MRP sama dengan MFC dan kurva MRP memotong kurva MFC dari atas. Tapi di sini ada perbedaan penting. Di bawah monopsoni di pasar faktor MFC dan AFC (atau P F ) tidak akan sama, yang pertama lebih besar dari yang terakhir. Kurva MFC terletak di atas kurva AFC. Oleh karena itu, dalam keseimbangan ketika MRP sama dengan MFC, itu lebih besar dari AFC, yaitu harga faktor.

Ekuilibrium perusahaan di bawah monopsoni di pasar faktor dengan asumsi persaingan sempurna di pasar produk disajikan pada gambar. 32.17. Perusahaan berada dalam ekuilibrium pada titik E (atau pada tingkat kesempatan kerja ON) di mana MRP-MFC. Tetapi AFC pada tingkat ketenagakerjaan ON adalah NF.

Dengan kata lain, faktor tersebut dibayar dengan harga NF (atau OP), sedangkan produk pendapatan marjinalnya adalah NE. Perbedaan EF antara produk pendapatan marjinal (NE) dan harga yang dibayarkan kepada faktor produksi (NF) disebut eksploitasi faktor monopsonistik karena ini muncul akibat monopsoni di pasar faktor.

EF adalah eksploitasi monopsonistik per unit faktor. Tingkat kekuatan monopsoni dapat diukur sebagai perbedaan antara MRP dan harga faktor (AFC) pada kerja ekuilibrium. Hal ini mirip dengan mengukur kekuatan monopoli sebagai perbedaan antara harga dan biaya marjinal suatu produk pada output ekuilibrium di pasar produk. Perlu dicatat bahwa pada Gambar 32.17, perusahaan menghasilkan laba sama dengan PFSR yang merupakan selisih antara produk pendapatan total dan biaya faktor total.

Ketika perusahaan bekerja dalam persaingan sempurna di pasar faktor, MFC = P F sehingga dalam ekuilibrium MRP = MFC=P F Tetapi jika perusahaan adalah monopsonis, MFC>P F sehingga dalam ekuilibrium.

MRP = MFC > Harga faktor (P F )

Dengan demikian faktor dalam kondisi monopsoni akan mendapatkan lebih sedikit dari MRP-nya. Karena kami mengasumsikan persaingan sempurna di pasar produk, VMP akan sama dengan MRP. Oleh karena itu, kita dapat menuliskan syarat lengkap untuk ekuilibrium perusahaan dalam kasus ini.

VMP = MRP = MFC > Harga faktor

Ekuilibrium Perusahaan ketika terjadi Monopsoni di Pasar Faktor dan Monopoli atau Persaingan Tidak Sempurna ­di Pasar Produk.

Kondisi ekuilibrium umum yang sama juga berlaku ketika terdapat monopsoni di pasar faktor dan monopoli di pasar produk. Dalam ­kondisi ini, seperti pada kondisi lain perusahaan akan berada dalam ekuilibrium dimana MRP = MFC. Tetapi karena ada monopoli di pasar produk, MRP dan VMP tidak akan sama; yang terakhir r akan lebih besar dari yang pertama.

Kurva MFC akan berada di atas kurva AFC, ­karena perusahaan memiliki monopsoni di pasar faktor. Ekuilibrium perusahaan monopoli-monopsoni ditunjukkan pada Gambar 32.18. Laba perusahaan akan dimaksimalkan pada E (atau pada tingkat tenaga kerja ON) di mana MRP = MFC. Tetapi harga yang dibayarkan kepada faktor produksi oleh perusahaan adalah FN yang lebih kecil dari MRP dan VMP.

Dengan demikian kondisi ­keseimbangan perusahaan dapat dinyatakan sebagai:

VMP > MRP = MFC > PF

Oleh karena itu, faktor tersebut dapat dieksploitasi ganda dalam kondisi monopoli-monop ­sony. Kesenjangan EF antara MRP dan AFC atau PF disebabkan oleh keberadaan monopsoni di pasar faktor dan oleh karena itu disebut eksploitasi monopsonistik faktor tersebut. Kesenjangan HE antara VMP dan MRP adalah karena adanya monopoli di pasar produk dan oleh karena itu disebut ­eksploitasi faktor monopo listic.

Akun Terkelola

Akun Terkelola

Definisi Akun Terkelola Akun terkelola mengacu pada akun investasi khusus yang dikelola oleh manajer investasi profesional atas nama investor. Manajer menciptakan portofolio investasi dengan mengingat kebutuhan dan tujuan keuangan investor. Dana terkelola yang…

Read more