Artikel ini menyoroti empat faktor utama yang mempengaruhi prosedur perutean. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Jenis Proses/Teknik Manufaktur yang Digunakan 2. Karakteristik Peralatan Pabrik 3. Ketersediaan Pabrik dan Peralatan dll. 4. Kesulitan dalam Rute karena Tidak Tersedianya Tenaga Kerja Terampil yang Dibutuhkan.

Faktor #1. Jenis Proses/Teknik Manufaktur yang Digunakan:

Ini adalah kasus penggunaan tata letak tipe garis di mana proses produksi diserialisasi sesuai dengan urutan operasi sehingga membuat perutean menjadi otomatis. Industri otomotif mengadopsi jenis tata letak ini. Pengaturan memerlukan perubahan hanya ketika model baru diperkenalkan. Jenis perutean yang sama juga dapat diadopsi dalam produksi batch.

Faktor #2. Karakteristik Peralatan Pabrik:

Produk yang sama dimungkinkan untuk diproduksi pada dua atau banyak mesin yang tersedia di pabrik. Dalam kasus seperti itu, yang termurah harus dipilih, apakah mesin kecil, berat dan otomatis atau mekanis untuk tujuan perutean.

Untuk menyederhanakan proses, divisi perutean harus menyiapkan dan menempatkan pada file kartu data mesin untuk setiap mesin yang memberikan karakteristik mesin, lampiran khusus (Jig, perlengkapan dan alat khusus) dan rentang pekerjaan. Rekaman fasilitas lain seperti peralatan penanganan material yang tersedia di bengkel juga dapat berguna.

Faktor #3. Ketersediaan Pabrik dan Peralatan dll.:

Tindakan yang disarankan harus diambil untuk memilih peralatan atau mesin tersebut, yang akan membantu produksi suku cadang dengan harga termurah. Tetapi kadang-kadang layanan mesin atau proses tersebut mungkin tidak tersedia karena kondisi muatan mesin, kerusakan atau ketidakhadiran pekerja.

Dalam kondisi seperti itu, divisi perutean harus memiliki alternatif yang tersedia untuk menjaga agar material tetap bergerak untuk pembuatan produk. Alternatif ini dapat berupa jalan memutar di sekitar mesin/operasi yang rusak atau dengan mengubah urutan operasi.

Faktor #4. Kesulitan dalam Routing karena Tidak Tersedianya Tenaga Kerja Terampil yang Dibutuhkan:

Tenaga kerja yang dibutuhkan di pabrik mungkin sangat terampil, setengah terampil, atau tidak terampil. Pada mesin tertentu, di mana pekerjaan presisi tinggi dilakukan, hanya layanan pekerja terampil yang berpengalaman yang dapat digunakan. Pekerjaan rutin dapat mempengaruhi prosedur routing dalam konteks tenaga kerja adalah insentif pekerjaan, ukuran lot, pekerjaan ringan, berat atau sedang dll.

Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas Tenaga Kerja

Pengertian Produktivitas Tenaga Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah konsep yang digunakan untuk mengukur efisiensi pekerja. Ini dihitung sebagai nilai output yang dihasilkan oleh seorang pekerja per unit waktu, seperti satu jam. Dengan membandingkan…

Read more