Empat dasar untuk segmentasi pasar konsumen adalah sebagai berikut: A. Segmentasi Demografi B. Segmentasi Geografis C. Segmentasi Psikografis D. Segmentasi Perilaku.

A. Segmentasi Demografis:

Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Faktor demografis adalah basis paling populer untuk mensegmentasikan kelompok konsumen. Salah satu alasannya adalah kebutuhan, keinginan, dan tingkat penggunaan konsumen seringkali sangat bervariasi dengan variabel demografis. Selain itu, faktor demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan jenis variabel lainnya.

1. Umur:

Ini adalah salah satu variabel demografis yang paling umum digunakan untuk segmen pasar. Beberapa ­perusahaan menawarkan produk yang berbeda, atau menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur yang berbeda. Misalnya, McDonald’s menargetkan anak-anak, remaja, dewasa, dan manula dengan berbagai iklan dan media. Pasar yang umumnya tersegmentasi berdasarkan usia mencakup pakaian, mainan, musik, mobil, sabun, sampo, dan makanan.

2. Jenis Kelamin:

Segmentasi gender digunakan dalam pakaian, kosmetik, dan majalah.

3. Penghasilan:

Pasar juga tersegmentasi berdasarkan pendapatan. Pendapatan digunakan untuk membagi pasar karena mempengaruhi pembelian produk masyarakat. Ini mempengaruhi daya beli konsumen dan gaya hidup. Penghasilan termasuk perumahan, furnitur, mobil, pakaian, alkohol, minuman, makanan, barang olahraga, barang mewah, jasa keuangan dan perjalanan.

4. Siklus keluarga:

Kebutuhan produk bervariasi menurut usia, jumlah orang dalam rumah tangga, status perkawinan, dan jumlah serta usia anak. Variabel-variabel tersebut dapat digabungkan menjadi satu variabel yang disebut siklus hidup keluarga. Perumahan, peralatan rumah tangga, furnitur, makanan, dan mobil hanyalah sedikit dari sekian banyak pasar produk yang tersegmentasi menurut tahapan siklus keluarga. Kelas sosial dapat dibagi menjadi kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Banyak perusahaan berurusan dengan pakaian, perabot rumah tangga, kegiatan rekreasi, produk desain dan layanan untuk kelas sosial tertentu.

B. Segmentasi Geografis:

Segmentasi geografis mengacu pada membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, atau lingkungan. Misalnya, surat kabar nasional diterbitkan dan ­didistribusikan ke berbagai kota dalam berbagai bahasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Variabel geografis seperti iklim, medan, sumber daya alam, dan kepadatan penduduk juga mempengaruhi kebutuhan produk konsumen. Perusahaan dapat membagi pasar menjadi wilayah karena perbedaan variabel geografis dapat menyebabkan kebutuhan dan keinginan konsumen berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain.

C. Segmentasi Psikografis:

Segmentasi psikografis berkaitan dengan gaya hidup dan ciri-ciri kepribadian. Dalam kasus produk tertentu, perilaku pembelian sebagian besar bergantung pada gaya hidup dan karakteristik kepribadian.

1. Ciri-ciri kepribadian:

Ini mengacu pada sifat, sikap, dan kebiasaan individu seseorang ­. Di sini pasar disegmentasi menurut daya saing, introvert, ekstrovert, ambisius, agresivitas, dll. Jenis segmentasi ini digunakan ketika suatu produk mirip dengan banyak produk pesaing, dan kebutuhan konsumen akan produk tidak terpengaruh oleh variabel segmentasi lainnya.

2. Gaya Hidup:

Ini adalah cara orang hidup dan menghabiskan waktu dan uang mereka. Analisis gaya hidup memberi pemasar pandangan luas tentang konsumen karena analisis ini mengelompokkan pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan aktivitas, minat, kepercayaan, dan opini. Perusahaan pembuat kosmetik, minuman beralkohol dan segmen pasar furniture sesuai dengan gaya hidup.

D. Segmentasi Perilaku:

Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Segmentasi perilaku mencakup segmentasi berdasarkan kesempatan, status pengguna, status loyalitas tingkat penggunaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap.

1. Acara:

Pembeli dapat dibedakan berdasarkan kesempatan ketika mereka membeli produk, menggunakan produk, atau mengembangkan kebutuhan untuk menggunakan produk. Ini membantu perusahaan memperluas penggunaan produk. Misalnya, iklan Cadbury untuk mempromosikan produk selama musim pernikahan adalah contoh segmentasi acara.

2. Status pengguna:

Kadang-kadang pasar tersegmentasi berdasarkan status pengguna, yaitu berdasarkan non-pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan pengguna reguler produk. Perusahaan besar ­biasanya menargetkan pengguna potensial, sedangkan perusahaan kecil fokus pada pengguna saat ini.

3. Tingkat penggunaan:

Pasar dapat dibedakan berdasarkan tingkat penggunaan, yaitu berdasarkan pengguna ringan, sedang, dan berat. Pengguna berat seringkali merupakan persentase kecil dari pasar, tetapi merupakan persentase yang tinggi dari total konsumsi. Pemasar biasanya lebih suka menarik pengguna berat daripada beberapa pengguna ringan, dan memvariasikan upaya promosi mereka sesuai dengan itu.

4. Status loyalitas:

Pembeli dapat dibagi berdasarkan status kesetiaan mereka—hardcore loyal ( ­konsumen yang selalu membeli satu merek), split loyal (konsumen yang setia pada dua atau tiga merek), shifting loyal (konsumen yang berpindah dari satu merek). ke yang lain), dan pengalih (konsumen yang tidak menunjukkan kesetiaan pada merek apa pun).

5. Tahap kesiapan pembeli:

Enam tahap psikologis yang dilalui seseorang saat memutuskan untuk membeli suatu produk. Keenam tahapan tersebut adalah kesadaran akan produk, pengetahuan tentang apa fungsinya, minat terhadap produk, preferensi terhadap produk pesaing, keyakinan akan kesesuaian produk, dan pembelian. Kampanye pemasaran ada sebagian besar untuk menggerakkan audiens target melalui tahap kesiapan pembeli.

Kelas Aset

Kelas Aset

Apa itu Kelas Aset? Kelas aset mengacu pada sekelompok sekuritas dengan fitur dan respons yang sebanding terhadap variasi pasar. Ini membantu investor dalam memutuskan strategi investasi yang tepat dan menerima keuntungan maksimal dengan…

Read more