Dampak Pasar Pedesaan terhadap Lingkungan!
Di wilayah Hadaoti Tengah pemasaran pedesaan dilakukan dengan cara pemasaran berkala yaitu pasar mingguan dan bazar. Ada kebutuhan untuk mengkaji dampak lingkungan dari pasar mingguan dan pekan raya sehingga langkah-langkah pengembangan pemasaran yang berkelanjutan dapat diambil untuk perencanaan masa depan.
Pasar periodik (pasar mingguan) adalah berkumpulnya pembeli dan penjual di tempat dan waktu yang telah ditentukan, biasanya antara jam 10 pagi sampai jam 6 sore. beberapa masalah lingkungan muncul.
Pasar mingguan diadakan:
(i) Sepanjang jalan utama pemukiman,
(ii) Sepanjang jalan pendekat,
(iii) Di tempat sentral pemukiman, dan
(iv) Di ruang terbuka.
Apapun lokasinya, ruangnya sangat terbatas. Pada hari pasar, seluruh area menjadi tempat padat yang penuh dengan toko-toko sementara, tersebar di kedua sisi jalan atau berbentuk persegi panjang. Ruang yang sudah padat ini menjadi sesak dan tidak menyenangkan saat kerumunan besar pembeli masuk.
Akibat dari hal ini dapat dilihat berupa polusi udara dan suara selama kurang lebih lima sampai enam jam waktu pasar. Seluruh area pasar dan daerah sekitarnya diselimuti selimut debu, menimbulkan masalah polusi udara. Polusi suara disebabkan oleh vendor yang berteriak-teriak untuk produk mereka dan pengeras suara yang menggelegar dengan volume penuh. Pembuangan limbah juga menjadi perhatian utama.
Terlepas dari masalah lingkungan yang disebutkan di atas yang ditimbulkan oleh pasar mingguan, pasar ini cukup berkelanjutan dari sudut pandang ekologi karena:
(i) Waktu yang terlibat dalam pasar ini sangat singkat,
(ii) Tidak ada toko permanen dan bentuk usaha lainnya,
(iii) Pola ‘pergeseran pasar’ memberikan interaksi spasial yang lengkap di wilayah tersebut,
(iv) Struktur komoditas pasar ini sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat, dan
(v) Pasar ini bukan hanya lembaga pemasaran tetapi lebih merupakan lembaga sosial dan bagian integral dari ekologi budaya.
Telah diamati bahwa kerusakan lingkungan apa pun yang telah dilakukan selama jam pemasaran di pasar-pasar ini pulih selama enam hari ke depan. Oleh karena itu, pasar mingguan cocok secara ekologis.
Institusi pemasaran berkala lainnya adalah pameran yang dikenal sebagai mela. Pameran adalah perdagangan kuno dan institusi sosial. Mereka diadakan sekali atau dua kali setahun dan umumnya dikaitkan dengan festival atau tempat keagamaan. Di wilayah Hadaoti Tengah, seperti yang telah kita lihat sebelumnya, diadakan 48 pameran, dan pertemuan di pameran ini lebih besar daripada di pasar berkala. Kerumunan ini bertanggung jawab atas polusi udara, air, dan kebisingan.
Debu dan asap kendaraan menciptakan polusi atmosfer. Di wilayah ini juga banyak diadakan pameran ternak yang memperparah tingkat polusi ternak. Pencemaran suara dihasilkan oleh pengeras suara, penyanyi, penari maupun oleh masyarakat umum, sedangkan pencemaran air merupakan masalah utama di sekitar tempat pameran.
Sebagian besar pameran diadakan di dekat tangki, sumur, atau sungai. Umumnya kebutuhan air lebih banyak dan ketersediaannya terbatas sehingga air menjadi tercemar. Air yang sama digunakan untuk keperluan mandi dan minum oleh ternak juga.
Air yang tercemar ini menjadi perhatian pihak berwenang ketika penyakit seperti kolera menyebar. Tidak ada ketentuan untuk pembuangan limbah. Di pameran-pameran terlihat tumpukan sampah di sana-sini. Ini termasuk kotoran manusia dan hewan serta limbah yang dibersihkan dari toko. Karena periodisitas pameran terbatas, dampaknya terhadap lingkungan juga bersifat jangka pendek. Yang dibutuhkan adalah pengaturan yang tepat untuk air minum dan pembuangan limbah.
Singkatnya, masalah degradasi lingkungan akibat kegiatan pemasaran bukanlah masalah serius di wilayah yang diteliti. Kota kota merupakan contoh dampak lingkungan dari kegiatan pemasaran terhadap lingkungan perkotaan. Di pusat kota lain masalah ini tidak begitu serius.
Demikian pula, di daerah pedesaan, pasar berkala layak secara ekonomi, sehat secara ekologis, dan dapat diterima secara sosial . Untuk perencanaan pasar jangka panjang, ada kebutuhan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengembangan pasar yang lebih berkala di daerah pedesaan akan menjadi langkah besar menuju pembangunan pasar dan pemasaran yang berkelanjutan.