(1) Penggunaan Teknik Padat Karya:

Pada tahap awal pertumbuhannya, negara-negara terbelakang sebaiknya lebih memilih untuk mengadopsi teknik-teknik padat karya. Teknik-teknik tersebut harus, sejauh mungkin, dikembangkan secara lokal. Teknologi harus ditujukan terutama untuk memaksimalkan kesempatan kerja di negara-negara kurang berkembang.

(2) Koordinasi Berbagai Teknik:

Setiap teknik tertentu tidak dapat hanya berhasil di negara-negara kurang berkembang. Saat mengembangkan teknik-teknik baru, pertimbangan yang tepat dibuat untuk budaya yang ada, dan lingkungan sosial di negara tersebut. Mengkoordinasikan berbagai teknik yang memungkinkan, salah satu yang mempercepat proses pertumbuhan harus diadopsi. Apalagi teknologi baru harus kompatibel dengan teknologi yang ada.

(3) Penelitian:

Di negara kurang berkembang, modifikasi yang sesuai dapat dilakukan untuk mengadopsi teknologi negara maju. Ini membutuhkan ‘penelitian’ di berbagai tingkat adopsi pengetahuan baru. Jadi, mencari bantuan dari negara-negara maju. Pemerintah negara terbelakang harus membuka pusat penelitian dengan personel terlatih yang akan memfasilitasi tugas adopsi teknologi baru. Insentif khusus dapat diberikan untuk penelitian yang luar biasa.

(4) Fasilitas Pelatihan:

Negara-negara terbelakang harus memberikan fasilitas pelatihan yang maksimal kepada para pekerjanya. Ini akan memfasilitasi adopsi teknologi baru. Institusi teknik harus dibuka di negara ini dalam jumlah besar.

(5) Biaya Minimum:

Negara-negara kurang berkembang harus memilih teknik produksi sedemikian rupa sehingga produktivitas marjinal dari faktor-faktor tersebut dalam penggunaan alternatif mereka disetarakan. Dalam situasi seperti itu, biaya produksi akan minimum.

(6) Impor Teknik:

Upaya harus dilakukan untuk mengimpor teknologi dari luar negeri tetapi hanya dari negara-negara yang menjamin pemeliharaan terus menerus dari mesin dan peralatan berteknologi tinggi.

(7) Kelebihan Maksimum:

Negara-negara terbelakang harus mengadopsi teknologi yang menghasilkan surplus semaksimal mungkin. Hal ini akan merangsang pembentukan modal dan tingkat pertumbuhan.

(8) Tanaman yang Sesuai:

Negara-negara terbelakang harus berinvestasi di pabrik-pabrik yang berada dalam kemampuan mereka yang terbatas. Mereka tidak boleh terlalu antusias untuk berinvestasi di pabrik besar di luar kapasitasnya. Pabrik-pabrik ini akan mengadopsi teknologi terbaru, yang pada gilirannya membantu meningkatkan produksi dan menyerap tenaga terlatih secara maksimal. Prof. Nurkse berpendapat bahwa pada tahap awal pertumbuhannya, negara-negara terbelakang harus lebih bergantung pada alat dan implementasi yang sederhana daripada yang modern.

Depresi Hebat

Depresi Hebat

Definisi Depresi Hebat Depresi Hebat mengacu pada krisis keuangan yang sudah berlangsung lama dalam sejarah dunia modern. Itu dimulai di Amerika Serikat pada 29 Oktober 1929, dengan Keruntuhan Wall Street dan berlangsung hingga…

Read more