Keseimbangan di pasar valuta asing akan terganggu jika terjadi perubahan pada faktor-faktor dasar yang menentukan permintaan dan penawaran valuta asing. Sebagai contoh, jika terjadi peningkatan pendapatan masyarakat Amerika akibat kondisi boom ekonomi di AS, maka akan mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium.

Peningkatan pendapatan masyarakat Amerika Serikat akan menyebabkan peningkatan permintaan barang-barang impor termasuk India. Sekarang, dengan peningkatan permintaan barang-barang impor India, mereka akan menghabiskan lebih banyak dolar untuk barang-barang India.

Ini akan meningkatkan penawaran dolar untuk membeli barang-barang India di pasar valuta asing yang menyebabkan pergeseran kurva penawaran ke kanan dari SS ke S’S’, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 35.2. Kenaikan pasokan dolar di pasar valuta asing ini akan menurunkan harga dolar dalam bentuk rupee dari OR (Rs. 45,50 per dolar) menjadi OR’ (Rs. 45 per dolar). Hal ini menyiratkan bahwa peningkatan impor oleh AS dari India yang menyebabkan lebih banyak ekspor dari India akan menyebabkan dolar terdepresiasi dan apresiasi rupee India. Akan terlihat dari Gambar 35.2 bahwa dengan kenaikan penawaran dolar dan kurva penawaran bergeser ke kanan ke posisi S’S, pada harga awal OR (atau Rs. 45,50 per dolar) terdapat kelebihan penawaran dolar sebesar EN jumlah yang akan mengakibatkan penurunan harga dolar ke level OR’ atau Rs. 45 per dolar. Ini berarti peningkatan pasokan dolar telah menyebabkan apresiasi rupee dari Rs. 45,50 per dolar menjadi Rs. 45 per dolar.

Di sisi lain, jika karena peningkatan pendapatan orang India menyebabkan peningkatan permintaan barang konsumsi Amerika atau terjadi peningkatan aktivitas industri di India yang membutuhkan lebih banyak impor bahan, mesin, peralatan, dan barang modal lainnya dari India. AS impor India dari AS akan meningkat.

Peningkatan impor dari Amerika Serikat oleh India harus dibayar dalam dolar menyebabkan permintaan dolar meningkat dan akibatnya kurva permintaan dolar bergeser ke kanan dari kurva DD ke kurva D’D’ (lihat Gambar 35.3).

Hal ini akan mengganggu ekuilibrium awal pada harga OR (Rs. 45,50 per dolar) karena dengan peningkatan permintaan dolar mengikuti peningkatan impor dari AS akan muncul kelebihan permintaan dolar yang akan mendorong harga dolar ke OR” ( Rs.46 per dolar) sehingga dapat membawa keseimbangan antara permintaan dan penawaran dolar (yaitu, valuta asing). Perhatikan bahwa kenaikan harga dolar dalam hal rupee menyiratkan depresiasi nilai rupee dari Rs. 45.50 menjadi Rp. 46 per dolar. Terlihat pada Gambar 35.3 bahwa sebagai akibat dari penyesuaian yang mengikuti peningkatan permintaan dolar, harga dolar naik menjadi OR” (Rs 46 per dolar) dan jumlah dolar yang dibelanjakan oleh orang India untuk impor dari AS meningkat menjadi Q”.

BPA vs PA

BPA vs PA

Perbedaan Antara BPA & PA Baik Akuntan Publik Bersertifikat (CPA) dan akuntan publik (PA) adalah profesional yang memberikan layanan akuntansi, audit, konsultasi, dan perpajakan. Perbedaan utama antara CPA vs PA adalah bahwa yang…

Read more