Koordinasi adalah proses untuk membangun keselarasan di antara berbagai kegiatan organisasi, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Definisi koordinasi menyajikan fakta-fakta berikut tentang karakteristiknya:
Gambar Courtesy: upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e9/Human_terrain_teams.jpg
Ciri-ciri koordinasi dalam suatu organisasi:
(1) Koordinasi Mengintegrasikan Upaya Kelompok:
Kebutuhan akan koordinasi dirasakan ketika upaya kelompok diperlukan untuk pencapaian suatu tujuan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa koordinasi berkaitan dengan upaya kelompok dan bukan upaya individu. Soal koordinasi tidak muncul, jika pekerjaan dilakukan oleh satu orang saja.
(2) Koordinasi Menjamin Kesatuan Tindakan:
Sifat koordinasi adalah menciptakan kesatuan dalam tindakan. Artinya dalam proses koordinasi dilakukan upaya untuk menciptakan kesatuan di antara berbagai kegiatan organisasi. Misalnya, departemen pembelian dan penjualan harus mengoordinasikan upaya mereka agar pasokan barang sesuai dengan pesanan pembelian.
(3) Koordinasi adalah Proses Berkelanjutan:
Ini bukanlah pekerjaan yang dapat dilakukan sekali dan untuk selamanya, tetapi kebutuhannya dirasakan di setiap langkah. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu bisnis. Kadang-kadang, jika salah satu aktivitas terus berfluktuasi baik lebih atau kurang dari yang dibutuhkan, seluruh keseimbangan organisasi terganggu. Dengan demikian, pengawasan ketat harus dilakukan pada semua aktivitas untuk menjaga keseimbangan.
(4) Koordinasi adalah Fungsi yang Menyeluruh:
Penyebaran mengacu pada kebenaran yang berlaku untuk semua bidang (organisasi bisnis dan non-bisnis) dan tempat secara seragam. Sifat koordinasi meresap. Seperti pembuatan tabel waktu di lembaga pendidikan adalah contoh yang tepat untuk membangun koordinasi.
Dalam permainan kriket, penempatan pemain pada posisi yang telah ditentukan tidak lain adalah koordinasi. Dengan cara yang sama, untuk menyinkronkan aktivitas berbagai departemen, seperti pembelian, penjualan, produksi, keuangan, dll. Dalam organisasi bisnis adalah koordinasi.
(5) Koordinasi adalah Tanggung Jawab Semua Manajer:
Koordinasi diperlukan pada ketiganya, yaitu tingkat manajerial atas, menengah, dan bawah. Aktivitas berbeda yang dilakukan di semua level sama pentingnya. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab semua manajer bahwa mereka melakukan upaya untuk membangun koordinasi. Oleh karena itu, tidak dapat dikatakan bahwa koordinasi lebih penting pada satu tingkat manajerial tertentu atau seorang manajer.
(6) Koordinasi adalah Fungsi yang Disengaja:
Koordinasi tidak pernah terbentuk dengan sendirinya tetapi merupakan upaya yang disengaja. Kerja sama saja tidak cukup, tetapi koordinasi juga diperlukan. Misalnya, seorang guru bercita-cita untuk mengajar secara efektif (ini kerjasama) tetapi jadwalnya tidak disiapkan di sekolah (ini kurangnya koordinasi).
Dalam situasi ini, kelas tidak dapat diatur. Di sini usaha yang dilakukan oleh guru tidak ada artinya, tanpa adanya koordinasi. Di sisi lain, dengan tidak adanya kerjasama, koordinasi tidak memuaskan karyawan. Dengan demikian, keduanya diperlukan pada titik waktu tertentu.