10 kualitas teratas yang menjadikan supervisor yang baik adalah: 1. pengetahuan tentang organisasi 2. pengetahuan teknis 3. kemampuan berkomunikasi . kemampuan mendengarkan 5. ingatan yang tajam 6. kemampuan untuk mengamankan kerja sama 7. berpikir teratur 8. kemampuan untuk menilai bawahan 9. kestabilan emosi dan 10. kualitas lain-lain.

1. Pengetahuan tentang organisasi:

Untuk berhasil menjalankan fungsinya, seorang supervisor harus memiliki pengetahuan yang baik tentang organisasi. Pengetahuan harus berkaitan dengan tujuan, kebijakan, program dan rencana organisasi.

Dia harus mengetahui dengan jelas tentang bawahan yang akan dia awasi sikap, selera dan gaya kerjanya. Ia juga harus mencoba menentukan jumlah pekerja yang dapat ia kelola secara efektif, yaitu rentang pengawasan harus jelas baginya.

2. Pengetahuan teknis:

Seorang supervisor harus memiliki kompetensi dan keterampilan teknis untuk membimbing bawahannya. Dia harus fasih dengan mesin, peralatan, dan metode kerja yang diikuti oleh pekerja di bawah kendalinya. Seorang supervisor akan dapat membimbing bawahannya dengan baik hanya jika dia secara teknis lebih unggul dari mereka.

3. Kemampuan berkomunikasi:

Supervisor yang sukses harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan bawahan. Dia harus berbicara sedemikian rupa sehingga bawahan mudah memahami sudut pandangnya. Dia harus menyampaikan instruksi dan perintah dalam bahasa yang tidak ambigu dan sederhana. Terkadang ekspresi wajah dan gerak tubuh lebih efektif dalam proses komunikasi daripada kata-kata yang diucapkan.

Dia harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan gerak tubuh dan ekspresi wajah. Semua poin penting dari pesan yang akan dikomunikasikan harus disampaikan secara terpisah kepada bawahan dengan cara yang sederhana.

4. Kemampuan untuk mendengarkan:

Elemen penting lainnya dari proses komunikasi adalah mendengarkan. Seorang supervisor harus menjadi pendengar yang sabar. Mendengarkan adalah salah satu keterampilan yang paling penting, paling sulit dan paling diabaikan dalam komunikasi. Supervisor tidak boleh berkonsentrasi pada makna eksplisit yang diungkapkan bawahan tetapi makna implisit, kata-kata tak terucapkan dan nada rendah yang mungkin jauh lebih signifikan. Supervisor harus menunjukkan minat saat mendengarkan bawahan. Jika bawahan tidak berkomunikasi dengan benar atau kehilangan jejak poin utamanya, bawahan harus diperbaiki dengan hati-hati olehnya.

5. Memori tajam:

Seorang supervisor harus memiliki daya ingat yang tajam. Dia harus sepenuhnya konvergen dan mengingat semua aturan kerja, peraturan dan instruksi yang akan dikomunikasikan. Dia harus selalu mengingat apa yang dia katakan atau tulis kepada bawahan pada kesempatan sebelumnya. Seorang supervisor dengan ingatan yang buruk dan linglung tidak disukai oleh bawahannya.

6. Kemampuan untuk mengamankan kerjasama:

Seorang penyelia yang sukses akan menjadi orang yang tahu bagaimana mendapatkan kerja sama maksimal dari bawahannya. Dia dapat memperoleh kerja sama dari bawahan hanya setelah membuktikan kejujuran, ketulusan, integritas, dan kesukaannya terhadap bawahan. Dia harus menghormati perasaan bawahan.

7. Berpikir tertib:

Cara berpikir supervisor akan berdampak besar pada pekerjaannya. Dia harus memiliki pandangan yang sangat jelas tentang subjeknya. Ia harus berpikir dengan pikiran yang sejuk dan jernih karena ia harus mengemban berbagai tugas sebagai perencana, pengatur, pengontrol dan koordinator.

8. Kemampuan menilai bawahan:

Seorang supervisor harus mampu menilai kemampuan orang-orang yang bekerja di bawahnya. Ini akan membantunya dalam menetapkan tugas dan penilaian kinerja bawahan. Proses pendelegasian akan sangat difasilitasi oleh penilaian orang yang tepat.

9. Stabilitas emosional:

Seorang supervisor harus selalu menjaga kestabilan emosi. Dia seharusnya tidak kehilangan kesabaran dan segera kesal. Dia harus mencoba untuk mendapatkan kepercayaan dari bawahan dengan menampilkan perilaku yang ideal di hadapan bawahan.

10. Kualitas lain-lain:

Selain kualitas yang disebutkan di atas, seorang supervisor harus memiliki kualitas berikut:

(a) Dia harus tahu bagaimana menginspirasi dan memotivasi bawahan yang bekerja di bawahnya.

(b) Dia harus sehat secara fisik dan menjaga kesehatan yang baik.

(c) Ia harus memiliki kesabaran yang besar.

(d) Dia harus tahu bagaimana menyelesaikan keluhan para pekerja secara damai.

(e) Ia tidak boleh menunjukkan sikap pilih kasih dan bersikap adil terhadap bawahan.

Ujian CPA Idaho dan Persyaratan Lisensi

Ujian CPA Idaho dan Persyaratan Lisensi

Lisensi Ujian CPA Idaho Lisensi Akuntan Publik Bersertifikat Idaho (CPA) harus dimiliki untuk berpraktik sebagai CPA di yurisdiksi AS di Idaho. Seperti negara bagian lain, Idaho juga memiliki pendidikan khusus negara bagian, Ujian…

Read more