Beberapa cara untuk memotivasi seorang salesman adalah sebagai berikut:

1. Kontes Penjualan:

Yang kami maksud dengan kontes penjualan adalah persaingan di antara para penjual, dengan memaksimalkan upaya mereka untuk meningkatkan penjualan, untuk mendapatkan nama penjual yang unggul. Tujuan dari kontes ini adalah untuk meningkatkan penjualan, untuk mengembangkan semangat tim, meningkatkan moral, mendorong untuk bekerja keras, barang bergerak cepat atau lambat, untuk mengatasi periode depresi dll. Salesman yang sukses di kontes mengantongi hadiah- uang tunai, insentif, sertifikat prestasi atau perjalanan gratis dll.

2. Konvensi dan Pertemuan:

Ini adalah motivasi kelompok. Semua karyawan bertemu di suatu tempat. Setiap orang bertemu dan menghubungi sesama pekerja. Pertukaran ide dan pendapat terjadi. Salesman memiliki hubungan dekat dengan sesama pekerja dan eksekutif. Masalah diselesaikan dan kebijakan baru dikembangkan.

3. Pengakuan dan Kehormatan:

Pengakuan dan gelar kehormatan seperti, “Superman untuk tahun ini,” medali atau piala, ucapan selamat, surat penghargaan dll, sangat mendorong salesman untuk bekerja lebih keras. Pengakuan dan penghargaan ini sangat memuaskan seorang salesman.

4. Pertemuan Pribadi:

Kinerja para salesman dapat diketahui dari laporan mereka. Selanjutnya, untuk lebih berpengaruh pada penjualan, salesman dapat difasilitasi untuk bertemu dengan manajer penjualan dalam mencari solusi untuk masalah khas mereka. Manajer penjualan memberikan solusi yang memuaskan untuk masalah seseorang atau mendiskusikannya untuk mendapatkan solusi yang memuaskan. Jenis pertemuan pribadi ini merupakan dorongan yang baik.

5. Promosi:

Dengan mempertimbangkan kemampuan dan pengalaman, sebagai kebijakan stimulasi, para salesman dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dengan gaji yang lebih tinggi. Dengan demikian status meningkat, harga diri meningkat, upah meningkat; dan tentu saja, itu adalah motivasi terbaik para salesman. Promosi lebih lanjut ditujukan melalui kerja lebih lanjut dan lebih keras.

6. Komunikasi Pribadi:

Manajer penjualan selalu baik untuk menulis surat pribadi kepada penjual, memecahkan masalah penjual, yang melakukan pekerjaannya. Aliran dua arah ide, fakta, opini, perasaan baik dalam membentuk itikad baik dan mengembangkan semangat kerja yang tinggi terlepas dari kepercayaan diri dan kerja sama.

7. Kebebasan:

Dalam melakukan pekerjaannya, dia tidak boleh dikendalikan pada tingkat yang tinggi. Salesman perlu diberi kebebasan yang wajar dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penjual harus diizinkan untuk melakukan pekerjaannya dalam polanya sendiri. Panggilan yang sering untuk laporan harus dihindari. Hal-hal seperti itu menciptakan rangsangan yang baik dan menimbulkan perasaan bahwa pekerjaan penjual itu penting dalam perusahaan. Ketika manajer penjualan memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada penjual, semakin baik hasilnya.

8. Informasi Tepat Waktu:

Setiap kali ada produk baru yang diperkenalkan, kebijakan diubah, teknik baru diadopsi, dll., penjual harus diberi tahu, sehingga dia dapat memiliki berita terbaru tentang keprihatinannya, yang merupakan kebanggaan baginya. Beberapa perusahaan besar menerbitkan majalah, dan buletin yang dimaksudkan untuk tenaga penjualan dan berisi semua informasi terbaru. Ketika penjual terus mendapat informasi tentang semua perubahan-perubahan dalam produk, kebijakan, warna, harga, promosi, kualitas, jaminan, layanan purna jual, dll., dia dapat bertindak sebagai penjual terbaru.

Key Man Clause

Key Man Clause

Apa itu Key Man Clause? Key Man Clause adalah klausul yang digunakan dalam kontrak yang digunakan untuk satu atau lebih “key man” (orang utama dari kontrak, biasanya fund manager atau key partner) untuk…

Read more