Beberapa Langkah yang Diperlukan untuk Meramal Kebutuhan Finansial adalah sebagai berikut:

Langkah 1. Pos-pos neraca apa yang berubah secara langsung dengan penjualan?

Asumsikan bahwa aset dan hutang usaha bervariasi secara langsung dengan penjualan.

Langkah 2. Nyatakan pos-pos neraca yang bervariasi secara langsung dengan penjualan sebagai persentase penjualan (Rp 5.00.000).

Untuk setiap Rs 1,00 penjualan, aset akan bertambah Rs 1,00. Peningkatan ini harus dibiayai. Utang usaha diasumsikan dibiayai oleh pemasok yang menyediakan kredit dan menyediakan 10% dari dana baru. Perusahaan harus mencari pembiayaan tambahan dari sumber internal atau eksternal sebesar 90% dari setiap rupiah penjualan. Jika penjualan meningkat dari Rs 500.000 menjadi Rs 600.000 maka Rs 90.000 (= Rs 100.000 peningkatan penjualan x 90%) dana baru diperlukan.

Langkah 3. Berapa banyak pembiayaan yang dibutuhkan (Rs 90.000) yang dapat dibiayai secara internal dari operasi?

Karena pendapatan penjualan akan menjadi Rs 600.000 dan margin keuntungan adalah 10%, keuntungan akan menjadi Rs 60.000. Dari jumlah ini, Rs 15.000 diperlukan untuk dividen (Rs 60.000 X pembayaran dividen 25%). Hal ini membuat Rs 45.000 dari laba bersih tersedia untuk membiayai beberapa penjualan tambahan.

Langkah 4. Berapa kebutuhan pembiayaan yang harus dibiayai secara eksternal?

Jika Rs 45.000 dari total kebutuhan Rs 90.000 disediakan secara internal, maka Rs 45.000 harus diperoleh dari sumber eksternal.

Hubungan yang tercermin dalam ilustrasi ini dapat diungkapkan dengan rumus berikut:

Dana eksternal yang dibutuhkan = (A/TR) (S) – (B/TR) (S) – bm (Q) dimana

A/TR = aset yang meningkat secara spontan dengan total pendapatan atau penjualan sebagai persentase dari total pendapatan atau penjualan

B/TR = kewajiban yang meningkat secara spontan dengan total pendapatan atau penjualan sebagai persentase dari total pendapatan atau penjualan

S = perubahan total pendapatan atau penjualan; m = margin keuntungan penjualan b = rasio retensi laba; Q = total pendapatan yang diproyeksikan untuk tahun tersebut Dana eksternal yang dibutuhkan = (Rs. 500.000) (- Rs. 100.000) (- Rs. 500.000)

[Rp 50.000/Rp 500.000] – (-Rp 100.000)

– (75%) (10%) (Rp 600.000)

= Rs 45.000 (sama dengan perhitungan di atas)

Singkatnya, hubungan antara penjualan dan aset adalah pertanyaan kunci dalam meramalkan kebutuhan pembiayaan. Rumus yang digunakan dalam ilustrasi ini dapat digunakan dengan cara yang berbeda dengan mengubah asumsi.

Pajak Konsumsi

Pajak Konsumsi

Apa itu Pajak Konsumsi? Pajak konsumsi adalah pajak yang dikenakan pada pengeluaran oleh konsumen untuk membeli produk atau jasa. Ini adalah jenis pajak tidak langsung yang dibayar oleh konsumen bersamaan dengan biaya produk…

Read more