Setelah membaca artikel ini, Anda akan belajar tentang Perhitungan Imbal Hasil Obligasi.

Obligasi:

Obligasi biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo. Hasil pada mereka dapat dihitung baik untuk periode saat ini atau hingga jatuh tempo. Meskipun disarankan untuk mengetahui hasil hingga jatuh tempo dan itu juga merupakan praktik umum, namun hasil obligasi saat ini juga dapat diketahui. Hasil saat ini pada obligasi adalah kupon tahunan dalam rupee dibagi dengan harga beli obligasi.

Contoh 1:

Seorang investor membeli obligasi 20 tahun dengan harga Rp. 800 dan membawa Rs. Kupon senilai 100 per tahun dan nilai nominalnya adalah Rs. 1.000, hasil saat ini adalah:

= 100/80

= 1,25 atau 12,5%

Contoh 2:

Catatan:

Investor terkadang dapat membeli obligasi dengan nilai nominal. Maka tingkat kupon dan tingkat saat ini identik.

Seorang investor membeli uang sebesar Rp. 100 obligasi jatuh tempo 10 tahun dengan Rs. Kupon senilai 80 per tahun. Nilai nominal obligasi tersebut adalah Rp. 1.000. Hasil saat ini adalah:

Hasil Saat Ini = 80/100

= 0,08 atau 8%

Hasil obligasi lebih sering dihitung sampai tanggal jatuh tempo. (YTM), yaitu persentase imbal hasil yang akan diperoleh obligasi dari tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Menggambarkan:

Contoh 3:

Seorang investor membeli obligasi pada tahun 1978, jatuh tempo pada tahun 1980, dengan harga Rs. 900. Memiliki nilai jatuh tempo 10 tahun dan nilai nominal Rs. 1.000. Itu mengambil Rs. 90 setiap tahun. Hasil yang dihitung.

Rumus ini adalah metode perkiraan untuk menghitung hasil. Ini memperhitungkan nilai nominal dan harga beli obligasi dan rata-rata. Obligasi dapat dijual lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai nominalnya. Ketika obligasi dijual di atas nilai jatuh temponya, mereka dikatakan berada pada ‘Premium’.

Oleh karena itu, obligasi yang dijual di bawah nilai jatuh temponya berada pada ‘Diskon’. Hasil hingga jatuh tempo memperhitungkan faktor ‘premium’ atau ‘diskon’ yang timbul dari perbedaan harga beli dan nilai jatuh tempo, karena hasil hingga jatuh tempo membutuhkan beberapa faktor untuk mengetahui pengembalian dibandingkan dengan hanya mengambil tingkat kupon dan harga beli untuk mengetahui hasil saat ini, hasil yang diperoleh dari kedua metode akan berbeda.

Pengembalian juga dapat ditemukan untuk jumlah yang diinvestasikan dalam saham.

Baji Pajak

Baji Pajak

Pengertian Baji Pajak Irisan pajak dapat didefinisikan sebagai perbedaan mendasar antara upah sebelum pajak (penghasilan kotor) dan pasca pajak (pendapatan setelah pajak). Ini digunakan untuk memahami implikasi keuangan dari beban pajak yang dikenakan…

Read more