Beberapa konsep pemasaran yang paling penting adalah sebagai berikut: 1. Konsep Produksi 2. Konsep Produk 3. Konsep Penjualan 4. Konsep Pemasaran 5. Konsep Pemasaran Holistik.

1. Konsep Produksi:

Ini adalah konsep tertua dalam bisnis. Ini berpendapat bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Dengan demikian, manajer berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah dan distribusi massal.

2. Konsep Produk:

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk-produk yang menawarkan kinerja kualitas tertinggi atau fitur inovatif. Dengan demikian, manajer fokus untuk membuat produk unggulan. Namun, produk baru atau produk yang lebih baik tidak akan berhasil kecuali produk diberi harga, didistribusikan, diiklankan, dan dijual dengan benar.

3. Konsep Penjualan:

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan, biasanya tidak akan membeli produk. Dengan demikian, organisasi harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Ia juga percaya bahwa konsumen ­memiliki kesempatan untuk memilih dari banyak alternatif.

Tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka buat daripada membuat apa yang diinginkan pasar. Namun, pemasaran berdasarkan hard selling memiliki risiko tinggi. Hal ini karena ekspektasi konsumen dan konsumerisme sedang meningkat. Dengan demikian, studi tentang keinginan konsumen daripada promosi yang agresif adalah kebutuhan saat ini.

4. Konsep Pemasaran:

Dengan munculnya konsep pemasaran, bisnis beralih ke filosofi ‘merasakan dan merespons’ yang berpusat pada pelanggan alih-alih filosofi ‘membuat dan menjual’ yang berpusat pada produk. Theodore Levitt menarik perbedaan antara konsep penjualan dan pemasaran untuk menekankan perlunya beralih ke konsep pemasaran.

Penjualan:

i. Ini berfokus pada kebutuhan penjual.

  1. Tujuannya adalah untuk mengubah produk menjadi uang tunai.

Pemasaran:

i. Ini berfokus pada kebutuhan pembeli.

  1. Tujuannya adalah untuk mengasosiasikan dengan pembuatan, pengiriman, dan konsumsi akhir produk.

Dengan demikian, perusahaan yang memahami dan memenuhi kebutuhan yang diungkapkan pelanggan kemungkinan besar akan berhasil. Namun, ini menghasilkan perlawanan terorganisir. Departemen seperti produksi, keuangan dan HRD percaya bahwa fungsi pemasaran yang lebih kuat mengancam kekuasaan mereka dalam organisasi.

Pemasar berpendapat bahwa pemasaran adalah fungsi inti dan membutuhkan prioritas utama karena menghasilkan pendapatan, dan fungsi lain harus mendukungnya. Namun, yang diperlukan adalah menempatkan pelanggan sebagai pusat perusahaan untuk kelangsungan hidup dan keberlanjutan.

5. Konsep Pemasaran Holistik:

Praktik pemasaran dan bisnis baru yang muncul dalam dekade terakhir telah memunculkan ­konsep pemasaran holistik. Menurut Kotler dan Keller, itu adalah pendekatan pemasaran yang mencoba mengenali dan merekonsiliasi ruang lingkup dan kompleksitas kegiatan pemasaran.

Gambar 1.1 menunjukkan empat tema besar yang mencirikan konsep pemasaran holistik.

Pemasaran Internal:

Ini memastikan bahwa setiap orang menerima prinsip-prinsip pemasaran.

Itu terjadi pada dua tingkat:

  1. Berbagai fungsi pemasaran—tenaga penjualan, periklanan, layanan pelanggan, manajemen produk, dan riset pemasaran—harus bekerja sama.
  2. Setiap departemen dalam perusahaan harus berpikir dari sudut pandang pelanggan.

Pemasaran Terintegrasi:

Menurut Kotler, keempat P mewakili pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia. Namun, Robert Lauterborn menyatakan bahwa P penjual sesuai dengan C pelanggan. Dengan demikian, tugas pemasar adalah merancang kegiatan pemasaran dan menyusun program yang terintegrasi sepenuhnya untuk memberikan nilai bagi konsumen.

Empat P

Empat C

Produk

Solusi pelanggan

Harga

Biaya pelanggan

Tempat

Kenyamanan

Promosi

Komunikasi

Tanggung Jawab Sosial atau Konsep Pemasaran Masyarakat:

Konsep ini meminta pemasar untuk membangun pertimbangan sosial dan etis ke dalam praktik pemasaran mereka. Mereka harus menyeimbangkan kriteria yang saling bertentangan antara keuntungan perusahaan, keinginan konsumen, ­kepuasan pelanggan, dan PR.

Dengan demikian, praktik pemasaran terkait penyebab menjadi semakin penting. Pringle dan Thomp ­son mendefinisikan ini sebagai, ‘suatu kegiatan dimana perusahaan dengan produk untuk pemasaran membangun hubungan atau kemitraan dengan sebab atau sebab untuk saling menguntungkan’. Dengan demikian, praktik pemasaran terkait penyebab menjadi semakin penting.

Konsep tersebut percaya bahwa pelanggan akan semakin mencari tanda-tanda praktik perusahaan yang baik ­saat mengambil keputusan tentang preferensi merek. Ini lebih tahan lama daripada manfaat emosional dan rasional. Dengan demikian, konsep pemasaran jelas melampaui perusahaan dan pelanggan ke masyarakat secara keseluruhan. Pemasar harus mempromosikan kesejahteraan sosial untuk mencapai kesejahteraan dalam jangka panjang.

Pemasaran Hubungan:

Ini memiliki tujuan untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak utama — pelanggan, pemasok, distributor, detailer, biro iklan, dan mitra pemasaran lainnya — untuk mendapatkan dan mempertahankan bisnis. Mengembangkan hubungan yang kuat membutuhkan pemahaman kebutuhan, kemampuan dan sumber daya dari kelompok yang berbeda. Dengan demikian, perusahaan menciptakan jaringan pemasaran.

Discounting Formula

Discounting Formula

Formula to Calculate Discounted Values Discounting refers to adjusting the future cash flows to calculate the present value of cash flows and adjusted for compounding where the discounting formula is one plus discount…

Read more