Artikel ini menyoroti dua cara penting untuk meningkatkan keuangan perusahaan. Cara-caranya adalah: 1. Setoran Publik 2. Membajak Laba Kembali.

Cara #1. Setoran Umum:

Cara lain untuk mengumpulkan keuangan oleh perusahaan adalah dengan mengundang simpanan publik untuk beberapa periode dengan tingkat bunga tertentu. Deposito diterima untuk memenuhi persyaratan modal jangka pendek dan menengah perusahaan mulai dari satu tahun sampai tiga tahun dan pembaharuan deposito diperbolehkan.

Perusahaan yang mengundang simpanan publik diharuskan untuk mengiklankan publisitas beserta posisi keuangannya. Perusahaan semacam itu harus mengajukan pengembalian secara teratur dengan memberikan informasi terperinci mengenai simpanan publik.

Manfaat Simpanan Publik:

Metode penggalangan dana ini memiliki keuntungan sebagai berikut:

(1) Ekonomis karena tingkat bunga yang harus dibayar atas simpanan masyarakat biasanya lebih rendah daripada yang harus dibayar atas pinjaman bank

(2) Tidak diperlukan formalitas hukum seperti itu

(3) Tidak ada biaya yang harus dibuat atas aset perusahaan dengan simpanan publik

(4) Struktur modal suatu perusahaan dapat dipertahankan elastis karena pembayaran kembali uang simpanan mudah dan

(5) Tidak ada kehilangan kendali karena deposan tidak berhak ikut campur dalam urusan perusahaan.

Batasan Simpanan Publik:

(1) Tidak cocok untuk kekhawatiran baru karena publik akan ragu untuk menawarkan simpanan kepada perusahaan berkembang

(2) Ini tidak pasti dan tidak dapat diandalkan pada periode depresi ketika industri sedang down grade

(3) Tidak ekonomis dan mahal karena suku bunga yang lebih tinggi harus dibayar untuk menarik masyarakat dan

(4) Risiko tenggelamnya investasi di perusahaan.

Cara # 2. Membajak Kembali Untung:

“Membajak Kembali Keuntungan” mengacu pada teknik manajemen keuangan di mana semua keuntungan perusahaan tidak dibagikan di antara pemegang saham sebagai dividen tetapi sebagian dari keuntungan dipertahankan atau diinvestasikan kembali di perusahaan. Proses mempertahankan keuntungan ini dari tahun ke tahun dan pemanfaatannya untuk perluasan dan peningkatan bisnis dikenal sebagai pembajakan kembali keuntungan.

Kebutuhan untuk membajak keuntungan muncul untuk tujuan-tujuan berikut:

(1) Sebagaimana disebutkan di atas untuk perluasan dan pertumbuhan usaha

(2) Untuk penggantian aset lama yang telah usang karena perkembangan baru

(3) Untuk kontribusi terhadap kebutuhan modal tetap maupun modal kerja bisnis

(4) Untuk menggabungkan peningkatan efisiensi pabrik dan peralatan dan

(5) Untuk membuat perusahaan mandiri untuk kebutuhan keuangan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembajakan Laba:

Faktor-faktor berikut mempengaruhi pengembalian laba di perusahaan:

(i) Kapasitas Pendapatan Perusahaan:

Teknik ini sebagian besar bergantung pada kapasitas penghasilan perusahaan, semakin besar peluang untuk menginvestasikan kembali keuntungan dalam bisnis.

(ii) Keinginan dan Jenis Pemegang Saham:

Faktor ini juga mempengaruhi penyusunan kebijakan perusahaan mengenai reinvestasi keuntungan dalam bisnis.

(iii) Persyaratan Keuangan Perusahaan di Masa Depan:

Jika suatu perusahaan memiliki peluang investasi yang sangat menguntungkan sehubungan dengan pengembangan perusahaan di masa depan, perusahaan tersebut dapat memperoleh kembali keuntungan dengan lebih berhasil.

(iv) Kebijakan Dividen Perseroan:

Perusahaan tidak dapat mengikuti kebijakan pembayaran dividen yang sangat tinggi jika ingin menginvestasikan kembali keuntungan dalam bisnis.

(v) Kebijakan Perpajakan Pemerintah:

Ini juga mempengaruhi reinvestasi keuntungan untuk sebagian besar. Laba perusahaan secara langsung terkait dengan kebijakan perpajakan dan dengan demikian mempengaruhi kebijakan membajak kembali laba perusahaan.

Manfaat Membajak Kembali Keuntungan:

Membajak kembali keuntungan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, pemegang saham, dan juga masyarakat.

Berikut kelebihannya secara singkat:

(1) Ini adalah metode pembiayaan yang ekonomis

(2) Memungkinkan perusahaan untuk menstabilkan tingkat dividen

(3) Membantu jalannya usaha dengan lancar dan tidak terganggu

(4) Menjadikan perusahaan mandiri secara finansial dan tidak tergantung pada lembaga keuangan luar

(5) Membantu memperbaiki kekurangan akibat penyusutan

(6) Ini memfasilitasi penebusan kewajiban jangka panjang

(7) Memberikan rasa aman kepada pemodal yaitu pemodal memiliki kepastian dividen minimum

(8) Merangsang industrialisasi negara dengan menyediakan swadana dan

(9) Karena pengembalian laba merupakan metode pembiayaan yang ekonomis untuk modernisasi dan rasionalisasi, hal itu mengarah pada peningkatan produktivitas.

Keterbatasan Membajak Keuntungan:

(1) Dapat dimanfaatkan secara efektif oleh perusahaan yang menguntungkan

(2) Penginvestasian kembali laba dalam keprihatinan yang sama menghasilkan monopoli dan pemusatan kekuatan ekonomi. Perusahaan dapat memperluas ke batas sedemikian rupa sehingga menjadi tidak terkendali

(3) Pemegang saham kehilangan kebebasan untuk menginvestasikan pendapatannya pada sekuritas yang lebih baik

(4) Manajemen tidak boleh memanfaatkan saldo laba untuk keuntungan pemegang saham dan

(5) Retensi keuntungan yang berlebihan menciptakan ketidakpuasan di antara para pemegang saham.

Investasi Brownfield

Investasi Brownfield

Definisi Investasi Brownfield Investasi Brownfield adalah bentuk FDI yang menggunakan infrastruktur yang ada dengan cara menggabungkan, mengakuisisi, atau menyewa, alih-alih mengembangkan yang sama sekali baru, sehingga menghemat biaya dan waktu dalam produksi. Umumnya,…

Read more