Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan Reformasi Keuangan Negara!

Kemerosotan tajam dalam keuangan Negara selama dekade terakhir yang dibuktikan dengan peningkatan tajam dalam pendapatan, defisit fiskal dan primer, peningkatan utang dan kewajiban kontinjensi, serta penurunan belanja modal dan pemeliharaan telah menjadi perhatian serius para pembuat kebijakan.

Sebagai tanggapan, serikat pekerja dan pemerintah negara bagian telah bersama-sama merumuskan strategi untuk mengatasi masalah fiskal yang dihadapi negara bagian. Strategi ini berbentuk paket ‘bantuan keuangan lanjutan’ yang disediakan oleh pusat bersama dengan program terikat waktu yang tepat dari ‘reformasi fiskal jangka menengah’ yang akan dilakukan oleh negara yang bersangkutan.

Program terikat waktu terdiri dari langkah-langkah khusus yang ditujukan untuk mempromosikan hal-hal berikut:

i. Pengurangan pengeluaran pendapatan non-rencana melalui langkah-langkah yang tepat dengan mengurangi kekuatan staf pemerintah sedapat mungkin;

  1. Memperkenalkan reformasi kelembagaan untuk meningkatkan efisiensi dalam penyampaian layanan publik;

aku ii. Memperkenalkan reformasi Harga/subsidi untuk mengurangi beban fiskal negara di satu sisi dan meningkatkan efisiensi alokatif di sisi lain;

  1. Model undang-undang tanggung jawab fiskal di tingkat negara bagian dirumuskan yang telah diterapkan oleh sebagian besar negara bagian. Model tersebut memberikan kerangka kerja yang luas, menyerahkannya kepada kebijaksanaan negara untuk menentukan secara spesifik; dan
  2. Pengurangan peran Pemerintah dari bidang-bidang yang tidak penting melalui desentralisasi, disinvestasi dan privatisasi;
  3. Skema pertukaran utang diperkenalkan untuk memungkinkan negara bagian membayar di muka utang berbiaya tinggi dengan memperkenalkan tabungan kecil saat ini dan inisiatif pinjaman pasar terbuka.

Hasil Langkah-Langkah Reformasi:

Telah terjadi perputaran yang dramatis dalam keuangan negara setelah implementasi langkah reformasi. Defisit fiskal bruto negara bagian telah turun dari 5,1 persen PDB pada 2003-04 menjadi 2,1 persen pada 2008-09.

Defisit penerimaan juga telah digantikan oleh surplus penerimaan sebesar 0,54 persen dari PDB pada tahun 2008-09, dari defisit sebesar 2,6 persen pada tahun 2000-01. Hal ini disebabkan oleh struktur insentif yang disediakan oleh Twelfth Finance Commission. Selain itu, ada juga aliran masuk yang besar dari tabungan kecil, devolusi pajak dan, hibah komisi keuangan.

Sementara daya apung ekonomi secara keseluruhan meningkat karena transfer pusat melalui pembagian pajak, kewajiban pembayaran bunga menurun karena skema debt-swap diperkenalkan. Sebagian besar negara bagian kini telah setuju untuk mencerminkan rencana koreksi fiskal pusat dengan menempatkan target tanggung jawab fiskal mereka sendiri.

Ekuitas vs Royalti

Ekuitas vs Royalti

Perbedaan utama antara Ekuitas vs Royalti adalah Ekuitas mewakili jumlah kepemilikan pemegang saham di perusahaan. Untuk ini pemegang saham menerima bagian keuntungan dalam bentuk dividen dari perusahaan. Padahal, korporasi membayar royalti kepada pemilik…

Read more