Mari kita melakukan studi mendalam tentang tiga tren distribusi pendapatan nasional menurut asal industri.

Kontribusi sektoral terhadap pendapatan nasional memberikan gambaran yang jelas tentang komposisi atau distribusi pendapatan nasional menurut asal industri. Dengan demikian itu menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh berbagai sektor terhadap pendapatan nasional negara.

Di India, di antara sektor-sektor yang berbeda, sektor primer dan khususnya pertanian masih memainkan peran dominan dalam memberikan kontribusi pendapatan nasional negara tersebut. Tabel 2.3 menunjukkan perubahan kontribusi sektoral terhadap pendapatan nasional Negara sejak 1950-51.

Tabel 2.3 menunjukkan tren berikut:

1. Sektor Primer:

Kontribusi sektor primer yang terdiri dari pertanian, kehutanan, perikanan dan pertambangan secara bertahap ditetapkan dari 56,4 persen PDB pada tahun 1950-51 menjadi 45,8 persen pada tahun 1970-71 dan akhirnya menjadi 18,0 persen pada tahun 2008-09. Menarik juga untuk melihat kecenderungan kontribusi pertanian yang memberikan kontribusi besar (hampir di atas 90 persen) pada sektor primer.

Jadi pertanian menyumbang sekitar 48,6 persen dari PDB pada tahun 1950-51 dan kemudian bagiannya menurun menjadi 39,7 persen pada tahun 1970-71 dan kemudian menjadi 29,5 persen pada tahun 1990-91 dan akhirnya menjadi sekitar 24,0 persen pada tahun 1996-97. Porsi kehutanan juga menurun drastis dari 6,0 persen pada tahun 1950-51 menjadi hampir 1,4 persen pada tahun 1990-91. Namun kontribusi perikanan dan pertambangan tetap kurang lebih stabil bervariasi antara 1 sampai 2 persen dari PDB selama seluruh periode 56 tahun ini.

2. Sektor Sekunder:

Sektor sekunder yang terdiri dari industri manufaktur, konstruksi, listrik, gas dan persediaan air telah meningkatkan bagiannya dari PDB dari 15,0 persen pada tahun 1950-51 menjadi 22,3 persen pada tahun 1970-71 dan kemudian menjadi 25,6 persen pada tahun 2008-09 .

Di antara konstituen utama sektor sekunder, pangsa industri manufaktur terhadap PDB juga meningkat dari 11,4 persen pada tahun 1950-51 menjadi 22,5 persen pada tahun 1996-97. Tetapi pangsa konstruksi terhadap PDB sedikit meningkat dari 3,3 persen pada tahun 1950-51 menjadi 5,0 persen pada tahun 1980-81 dan kemudian sedikit menurun menjadi 4,3 persen pada tahun 1996-97.

3. Sektor Tersier:

Pangsa sektor tersier yang terdiri dari perdagangan, pengangkutan, pergudangan, komunikasi, perbankan, asuransi, real estate, masyarakat dan jasa pribadi telah meningkat secara bertahap dari 28,5 persen pada tahun 1950-51 menjadi 31,8 persen pada tahun 1970-71 dan akhirnya menjadi 56,4 persen pada tahun 2008-2009.

Di antara komponen utama sektor tersier, pangsa transportasi, komunikasi dan perdagangan juga meningkat dari 11,0 persen pada tahun 1950-51 menjadi 26,8 persen pada tahun 2008-2009. Porsi layanan masyarakat dan pribadi terhadap PDB sedikit meningkat dari 8,5 persen pada tahun 1950-51 menjadi 13,4 persen pada tahun 2008-09.

Oleh karena itu, karena strategi pembangunan yang diikuti dalam perencanaan ekonomi negara, terjadi perubahan struktural dalam komposisi pendapatan nasional menurut asal industri. Dengan pesatnya ekspansi industri manufaktur, pangsa sektor manufaktur mencatat peningkatan tajam. Tetapi pertanian tidak dapat mencatat tingkat pertumbuhan yang lebih cepat.

Laporan Laba Rugi Pro Forma

Laporan Laba Rugi Pro Forma

Apa itu Laporan Pendapatan Pro Forma? Laporan Laba Rugi Pro Forma (juga dikenal sebagai laba rugi proforma) berarti bagaimana laporan laba rugi yang disesuaikan akan terlihat ketika asumsi tertentu seperti item yang tidak…

Read more