Perlunya Pertumbuhan Ekonomi di Negara Berkembang !

Tujuan penting dari suatu perekonomian, khususnya perekonomian yang sedang berkembang adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi bahkan di negara maju saat ini tetapi di negara berkembang kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi sangat mendesak karena melalui peningkatan kapasitas produktif masalah kemiskinan dan pengangguran dapat diselesaikan.

Dalam Rencana Lima Tahun India tujuan yang paling penting adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada tingkat 5 sampai 8 persen per tahun dalam berbagai Rencana Lima Tahun. Dalam Rencana Kedelapan (1992-1997) tujuan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun telah ditetapkan sementara sebenarnya tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5,6 persen tercapai.

Dalam tiga dasawarsa pertama (1951-1980) pembangunan terencana, pertumbuhan rata-rata GNP sebesar 3,5 persen per tahun dicapai, yang terlalu rendah mengingat tingkat pertumbuhan penduduk tahunan sekitar 2,1 persen selama 1961-81.

Namun, selama dua dekade terakhir (1980-2000) abad terakhir, laju pertumbuhan ekonomi India naik menjadi 6 persen dalam PDB dan 4,1 persen dalam PDB per kapita Mengingat laju pertumbuhan penduduk yang saat ini sama menjadi sekitar 2 persen per tahun, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara signifikan, target tingkat pertumbuhan ekonomi dinaikkan menjadi 6,5 persen per tahun dalam Rencana Lima Tahun Kesembilan (1997-2002) dan sekarang mencapai 8 persen per tahun. persen pertumbuhan tahunan adalah target yang ditetapkan untuk Rencana Kesepuluh (2002-2007).

Perlu dicatat bahwa pada tahun 50-an dan 60-an, secara umum diyakini bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi akan mengalir ke orang miskin dan karena itu pertumbuhan ekonomi GNP yang cepat akan mengarah pada penghapusan kemiskinan dan pengangguran. Namun, pada pertengahan tahun tujuh puluhan disadari bahwa pertumbuhan GNP saja tidak cukup untuk menghilangkan kemiskinan dan pengangguran.

Oleh karena itu, kebijakan untuk menyerang langsung kemiskinan dan pengangguran diadopsi. Untuk tujuan ini, skema lapangan kerja khusus bagi petani kecil dan marginal serta buruh tani tak bertanah dimulai untuk mengatasi masalah kemiskinan mereka secara langsung.

Dengan demikian, peningkatan GNP dan pendapatan per kapita tidak dianggap sebagai indikator pembangunan ekonomi yang benar. Telah dikemukakan bahwa untuk menilai dan mengukur pertumbuhan ekonomi, kriteria peningkatan tingkat kehidupan harus diadopsi yaitu, untuk mengukur pertumbuhan ekonomi kita harus melihat apakah tingkat kehidupan masyarakat ­meningkat atau tidak.

Oleh karena itu, saat ini lebih penting diberikan kepada komposisi pertumbuhan dan pemerataan manfaat pertumbuhan di antara penduduk suatu negara. Tujuan akhirnya adalah penghapusan kemiskinan dan pengangguran di negara-negara berkembang. Jadi, menurut Profesor Akhir Sukhamoy Chakravarty, “seseorang dapat meragukan apakah tingkat pertumbuhan yang diukur sehubungan dengan definisi umum pendapatan nasional ­dan besaran terkait sama sekali mencerahkan dalam memahami proses pertumbuhan di negara seperti India.”

Dia lebih lanjut menulis bahwa “Strategi ‘tingkat pertumbuhan’ dengan sendirinya merupakan perangkat yang tidak memadai untuk mengatasi masalah dalam menciptakan kesempatan kerja dan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Banyak tergantung pada komposisi proses pertumbuhan dan bagaimana pertumbuhan dibiayai dan bagaimana manfaat dari proses pertumbuhan didistribusikan. Berikut ini kami pertama-tama menjelaskan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan kemudian pada akhirnya kami akan membahas jenis pertumbuhan ekonomi apa yang harus direncanakan yang akan membantu dalam menghilangkan kemiskinan.

Formula Pendapatan Per Kapita

Formula Pendapatan Per Kapita

Formula Menghitung Pendapatan Per Kapita Pendapatan per kapita dapat digambarkan sebagai barometer ekonomi yang mengukur pendapatan yang diperoleh seseorang di bawah seperangkat unit moneter tertentu, seperti wilayah geografis, provinsi, negara, kota, area, sektor,…

Read more