Baca artikel ini untuk mempelajari tentang Kapitalisasi:- 1. Arti Kapitalisasi 2. Aspek Kapitalisasi.

Arti Kapitalisasi:

Kapitalisasi mengacu pada modal saham dan hutang perusahaan.

Kapitalisasi mencakup dua hal, yaitu,

(i) Modal pemilik (ekuitas) dan

(ii) modal pinjaman (diwakili oleh hutang jangka panjang). Dan surplus dalam bisnis (yaitu laba ditahan atau laba yang tidak dibagikan) dalam bentuk cadangan bebas juga dianggap sebagai bagian integral dari kapitalisasi.

Aspek Kapitalisasi:

Ada tiga aspek kapitalisasi yang berbeda namun saling terkait:

  1. Nilai pasar semua jenis saham,
  2. Nilai pasar dari semua obligasi yang beredar, dan,
  3. Nilai pasar dari keuntungan yang tidak dibagikan (atau laba ditahan yang juga dikenal sebagai modal surplus atau cadangan bebas atau tabungan perusahaan).

Saat merumuskan rencana keuangan perusahaan yang sehat, keputusan terpenting yang harus dibuat oleh manajer keuangan berkaitan dengan jumlah total sekuritas yang akan diterbitkan. Karena kapitalisasi menunjukkan total nilai nominal dari jumlah sekuritas yang beredar dalam bentuk modal saham, modal surat utang dan nilai nominal kewajiban jangka panjang lainnya, biasanya tidak termasuk pinjaman bank jangka pendek (sementara). Pendeknya:

Kapitalisasi = Modal pemilik (ekuitas) + modal eksternal (pinjaman) jangka panjang = Modal saham ekuitas + laba ditahan + modal surat utang + modal obligasi (pinjaman jangka panjang). Nilai bisnis ditentukan oleh kemampuannya untuk mendapatkan pengembalian yang wajar atas modal bersih yang digunakan. Semakin tinggi tingkat pendapatan dan semakin besar keteraturan pendapatannya, semakin tinggi nilai bisnisnya dan semakin besar jumlah modal finansial (uang) yang dapat diinvestasikan dengan aman di dalamnya.

Dengan kata lain, sebuah bisnis bernilai jumlah di mana tingkat pengembalian yang wajar dapat direalisasikan per tahun secara teratur. Ketika sebuah perusahaan tidak dapat memperoleh tingkat pengembalian yang berlaku atas sekuritasnya yang beredar selama beberapa tahun berturut-turut (sementara perusahaan lain yang termasuk dalam industri yang sama dan memiliki tingkat risiko bisnis yang sama memperoleh tingkat pengembalian yang ada secara teratur dan konsisten ), perusahaan dikatakan kelebihan modal.

Sebaliknya, ketika kapitalisasi aktual perusahaan (yaitu, total ­sumber daya jangka panjang) lebih rendah dari yang optimal sebagaimana dijamin oleh kapasitas pendapatan (jangka panjang), perusahaan tersebut dikatakan kekurangan modal.

Sebuah perusahaan dikatakan memiliki kapitalisasi berlebih ketika salah satu dari dua hal berikut terjadi:

(i) Pemodal melebih-lebihkan pendapatannya, atau

(ii) Promotor perusahaan meremehkan tingkat kapitalisasi atau pengembalian investasi.

Dalam setiap kasus, dua konsekuensi yang merugikan akan mengikuti:

(1) Jatuhnya dividen dan

(2) Jatuhnya nilai pasar saham. Setiap tren mengecilkan hati dari sudut pandang kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Sebuah perusahaan dikatakan under-capitalized jika dua tren yang mengecewakan berikut diamati:

(i) Penghasilan di bawah taksiran.

(ii) Promotor perusahaan melebih-lebihkan tingkat kapitalisasi atau pengembalian investasi ­. Dalam hal ini juga akan terlihat dua kecenderungan yang meresahkan, yaitu,

(i) Kenaikan dividen, dan

(ii) Meningkatnya nilai pasar saham.

Periode Pengembalian Diskon

Periode Pengembalian Diskon

Apa itu Periode Pengembalian yang Didiskon? Periode pengembalian diskon mengacu pada periode waktu yang diperlukan untuk memulihkan pengeluaran kas awal dan dihitung dengan mendiskontokan arus kas yang akan dihasilkan di masa depan dan…

Read more