Pembiayaan kelembagaan berarti pembiayaan yang diperoleh dari lembaga keuangan selain bank komersial. Lembaga keuangan ini bertindak sebagai perantara atau penghubung antara penabung dan investor. Mereka menyediakan keuangan dan layanan keuangan di area yang berada di luar lingkup perbankan komersial tradisional.

Istilah keuangan institusional umumnya terdiri dari:

(i) Pembiayaan yang diperoleh dari Lembaga Keuangan Publik (PFI).

(ii) Pembiayaan yang diperoleh dari Perusahaan Pembiayaan Non-Perbankan (NBFC).

(iii) Pembiayaan disediakan oleh Investment Trusts and Mutual Funds (ITMF).

Keuntungan utama keuangan institusional adalah sebagai berikut:

(i) Baik risiko maupun modal pinjaman tersedia. Lembaga keuangan publik juga menyediakan fasilitas penjaminan emisi.

(ii) Perusahaan-perusahaan baru yang mungkin kesulitan mendapatkan pendanaan dari publik dapat memperolehnya dari lembaga-lembaga ini. Bantuan tersedia ketika jalan lain ke sumber normal tidak praktis atau tidak menguntungkan. Rencana modernisasi dan perluasan dapat dibiayai tanpa banyak tekanan pada struktur keuangan perusahaan.

(iii) Karena lembaga-lembaga ini melakukan penyelidikan menyeluruh sebelum memberikan bantuan kepada suatu masalah, hubungan dengan mereka membantu meningkatkan kelayakan kredit suatu perusahaan.

(iv) Pinjaman dan jaminan dalam mata uang asing dan fasilitas pembayaran yang ditangguhkan tersedia untuk impor mesin dan peralatan yang diperlukan.

(v) Tingkat bunga dan prosedur pembayaran kembali nyaman dan ekonomis. Fasilitas untuk pembayaran kembali dengan cicilan ringan disediakan untuk kepentingan yang layak.

(vi) Seiring dengan keuangan, perusahaan dapat memperoleh nasihat dan bimbingan ahli untuk keberhasilan perencanaan dan administrasi proyek.

Namun, pembiayaan kelembagaan mungkin melibatkan keterbatasan berikut:

(i) Kekhawatiran yang membutuhkan pembiayaan dari lembaga keuangan publik harus tunduk pada penyelidikan menyeluruh yang melibatkan sejumlah formalitas dan dokumen.

(ii) Banyak pihak yang berkepentingan mungkin gagal mendapatkan bantuan karena kekurangan keamanan dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga ini.

(iii) Kadang-kadang, lembaga-lembaga ini membatasi otonomi manajemen. Mereka meletakkan klausul konvertibilitas dalam perjanjian pinjaman. Dalam beberapa kasus, mereka bersikeras untuk menunjuk calon mereka ke Dewan Direksi perusahaan peminjam.

Kebijakan Moneter Akomodatif

Kebijakan Moneter Akomodatif

Apa itu Kebijakan Moneter Akomodatif? Kebijakan moneter akomodatif mengacu pada langkah-langkah korektif yang diadopsi oleh bank sentral suatu negara selama perlambatan ekonomi. Ini adalah upaya untuk meningkatkan jumlah uang beredar dan memenuhi permintaan…

Read more