1. Kesederhanaan:

Struktur organisasi pemasaran harus sederhana untuk dipahami dan diterapkan. Itu harus bebas dari kecanggihan atau kerumitan yang tidak perlu.

2. Fleksibilitas:

Organisasi yang baik adalah organisasi yang harus fleksibel, bebas dari kekakuan. Struktur organisasi pemasaran harus mampu menghadapi lingkungan bisnis yang selalu berubah. Manajer pemasaran harus merasa mudah untuk melakukan perubahan yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan internal dan eksternal, atau untuk memenuhi tantangan dan menyerap peluang.

3. Stabilitas atau Prinsip Kontinuitas:

Organisasi harus stabil. Struktur harus berfungsi untuk waktu yang lebih lama. Itu mungkin mengalami perubahan kecil, tetapi struktur dasarnya harus bersifat permanen.

4. Kesesuaian:

Untuk memaksimalkan kontribusi, organisasi harus sesuai. Kesesuaian adalah istilah relatif dan dapat didiskusikan dengan mengacu pada unit bisnis individu. Prinsip kesesuaian menunjukkan bahwa struktur harus sesuai dengan kondisi keseluruhan unit bisnis. Lebih jelasnya dapat dikatakan bahwa organisasi harus sesuai dengan tujuan, ukuran, produk, dan area operasi, sifat bisnis, sumber daya, aktivitas, dan kriteria relevan lainnya.

5. Ketentuan untuk Manajemen Puncak:

Manajemen tingkat atas sangat penting untuk memandu, mengawasi, mengoordinasikan, dan mengendalikan upaya departemen pemasaran. Ini adalah badan puncak dalam organisasi bisnis. Oleh karena itu, harus ada penyediaan manajemen tingkat atas untuk kerja yang efektif dari seluruh organisasi pemasaran.

6. Pentingnya Elemen Manusia:

Organisasi harus menerima peran penting dari unsur manusia. Orang-orang dalam organisasi harus ditempatkan di pusat. Itu harus mampu memenuhi kebutuhan manusia, memotivasi mereka, dan mengendalikan perilaku mereka. Singkatnya, organisasi pemasaran harus mampu menyelesaikan pekerjaan melalui orang.

7. Spesialisasi:

Prinsip spesialisasi menunjukkan bahwa jenis kegiatan yang serupa harus dilakukan di bawah satu fungsi atau departemen. Demikian pula, setiap fungsi tertentu atau serangkaian kegiatan harus dilakukan oleh manajer yang berkualitas, berpengalaman, dan cakap. Hasil spesialisasi menjadi tingkat efisiensi yang tinggi. Manajer riset pemasaran, misalnya, melakukan semua aktivitas relevan yang berkaitan dengan riset pemasaran.

8. Garis Wewenang yang Jelas dan Tidak Terputus:

Pedoman prinsip bahwa garis wewenang dari atas ke bawah harus jelas dan harus tetap tidak terputus. Ini memfasilitasi tindakan cepat dan koordinasi yang lebih baik.

9. Kesatuan Arah dan Komando:

Ini adalah prinsip yang penting. Kesatuan arah menyiratkan bahwa jenis kegiatan serupa harus diarahkan oleh satu manajer di bawah satu fungsi/kepala. Sedangkan kesatuan komando menuntun bahwa setiap bawahan harus mendapat perintah, petunjuk, dan pedoman hanya dari satu atasan dan bertanggung jawab kepada atasan itu saja. Ini menunjukkan satu bawahan harus memiliki satu bos.

10. Keseimbangan – Wewenang dan Tanggung Jawab:

Prinsip keseimbangan memandu pendekatan yang seimbang antara tanggung jawab dan otoritas. Otoritas tidak boleh lebih atau kurang dari tanggung jawab. Otoritas harus sama dengan tanggung jawab.

11. Penerapan Kemutlakan Tanggung Jawab Utama:

Struktur organisasi harus sedemikian rupa sehingga tanggung jawab utama dapat ditetapkan. Untuk hasil akhir, seseorang harus bertanggung jawab. Wewenang dapat didelegasikan, bukan tanggung jawab. Atasan mendelegasikan kepada bawahan, tetapi bertanggung jawab atas kinerja akhir bawahannya.

12. Penekanan yang Tepat pada Fungsi Staf:

Staf berarti tim/kelompok ahli. Untuk kinerja yang efektif dari berbagai kegiatan, harus ada penyediaan fungsi staf yang tepat. Anggota staf memandu manajer lini dalam membuat keputusan. Penggunaan staf yang tepat dapat berkontribusi pada efisiensi secara keseluruhan.

13. Level Minimum yang Mungkin:

Sebisa mungkin, jumlah level dalam departemen pemasaran harus seminimal mungkin. Level minimum memfasilitasi kelancaran komunikasi dan tindakan cepat. Kompleksitas juga dapat diminimalkan.

14. Rentang Kendali yang Tepat:

Rentang kendali, juga disebut rentang manajemen, menunjukkan berapa banyak bawahan yang dapat diarahkan dan dikendalikan secara efektif oleh satu atasan. Rentang kendali tergantung pada sejumlah faktor. Namun, dalam kebanyakan kasus, 6 sampai 9 bawahan dapat dikatakan sebagai rentang kendali yang ideal. Prinsip ini harus dipertimbangkan saat merancang organisasi pemasaran.

15. Prinsip/Kualitas Lain:

Daftarnya tampak jauh lebih panjang. Beberapa prinsip atau kualitas kecil dari sebuah organisasi yang baik telah dicantumkan seperti di bawah ini:

(a) Kejelasan dan Presisi

(b) Ekonomi/Efisiensi

(c) Objektivitas – bebas dari bias

(d) Koordinasi

(e) Pemberian Umpan Balik atau Tinjauan

(f) Fasilitas Pelatihan dan Pengembangan

Daftarnya tidak lengkap. Harus ada lebih banyak prinsip. Setiap manajer, saat menangani pekerjaan sehari-hari, juga dapat mengembangkan prinsip-prinsip tersebut. Manajer harus memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip ini. Semua prinsip ini tidak sama relevannya untuk semua organisasi. Seseorang harus menerapkan hanya prinsip yang relevan untuk kinerja yang lebih baik.

Serikat Pekerja

Serikat Pekerja

Pengertian Serikat Pekerja Serikat Pekerja mengacu pada asosiasi atau sekelompok pekerja atau karyawan yang terkait dengan perdagangan, organisasi, industri, atau perusahaan tertentu. Tujuan utama pembentukan serikat pekerja internasional adalah untuk menempatkan tuntutan karyawan…

Read more