Prospek Pengembangan Wasteland di India!

Menurut National Wasteland Development Board, lahan terlantar berarti tanah terdegradasi yang dapat dibawa ke bawah tutupan vegetasi, dengan upaya yang wajar dan yang saat ini tidak termanfaatkan dan tanah yang memburuk karena kurangnya pengelolaan air dan tanah yang tepat atau karena sebab alami.

Sumber gambar: whitleyaward.org/wp-content/uploads/2011/09/Cwide-crop.jpg

Wasteland dapat dihasilkan dari cacat yang melekat atau dipaksakan seperti lokasi, lingkungan, sifat kimia dan fisik tanah atau kendala keuangan atau manajemen. Tanah terlantar termasuk kategori tanah berikut

i. Lahan yang tidak tersedia untuk budidaya tandus dan limbah yang tidak dapat digarap

  1. Lahan lain yang tidak ditanami tidak termasuk lahan bera, limbah yang dapat ditanami, padang rumput permanen dan lahan di bawah pohon lain-lain

aku ii. Tanah bera

  1. Tanah dan jurang yang asin dan basa

Reklamasi lahan terlantar adalah proses mengubah lahan terlantar yang tandus menjadi subur dan layak huni dan bercocok tanam. Reklamasi tergantung pada jenis gurun. Beberapa jenis tanah terlantar dapat dibuat cocok untuk pengembangan pertanian. Lainnya dengan biaya yang masuk akal hanya dapat dibuat cocok untuk menanam rumput, semak atau pohon dan bukan untuk tanaman.

Dengan mengurangi kandungan garam tanah melalui pencucian dan pembilasan dan menggunakan gipsum, urea, kalium, dan kompos sebelum penanaman, tanaman dapat mengubah limbah yang tidak terpakai dan dapat diolah menjadi limbah yang dapat digunakan.

Penanaman pohon di lahan masyarakat dan lahan terlantar, agroforestri dapat dijadikan strategi efektif pengembangan lahan terlantar.

Skema Integrated Wasteland Development Project (IWDP) telah diluncurkan pada tahun 1989-90. Tujuan dasar dari skema ini adalah pengembangan lahan kosong terpadu berdasarkan rencana desa/daerah aliran sungai mikro. Rencana ini disusun setelah mempertimbangkan kemampuan lahan, kondisi lokasi dan kebutuhan masyarakat setempat.

Kegiatan:

Kegiatan utama yang diambil di bawah skema adalah

i. In situ, langkah-langkah konservasi tanah dan kelembaban seperti terasering, pematang, pembuatan parit, penghalang vegetatif dan perawatan saluran drainase.

  1. Penanaman dan penyemaian pohon serbaguna, semak, rerumputan, kacang-kacangan dan pengembangan lahan penggembalaan.

aku ii. Mendorong regenerasi alami.

  1. Promosi agroforestri dan hortikultura.
  2. Tindakan substitusi kayu dan konservasi kayu bakar.
  3. Peningkatan kesadaran, pelatihan dan penyuluhan.
  4. Mendorong partisipasi masyarakat melalui pengorganisasian masyarakat dan peningkatan kapasitas.

viii. Perawatan Saluran Drainase dengan struktur vegetatif dan rekayasa.

  1. Pengembangan struktur pemanenan air kecil.
  2. Reboisasi hutan terdegradasi dan lahan kosong non-hutan.
  3. Pengembangan dan konservasi sumber daya milik bersama.
Tempel VBA

Tempel VBA

Tempel VBA Excel Ada tiga cara berbeda untuk menempelkan beberapa data dari satu tempat ke tempat lain di lembar kerja menggunakan VBA. Metode pertama adalah merujuk nilai dari satu sel ke sel lain…

Read more