Pada artikel ini kita akan membahas tentang Skema Insentif. Setelah membaca artikel ini, Anda akan mempelajari tentang: 1. Perlunya Skema Insentif 2. Faktor-faktor untuk Memilih Skema Insentif yang Berhasil.

Kebutuhan akan Skema Insentif:

Memang benar bahwa upah yang rendah tidak selalu berarti biaya yang rendah, sekali lagi, upah yang lebih tinggi juga belum tentu berarti biaya upah per unit yang tinggi. Faktanya, diakui secara luas bahwa perusahaan manufaktur yang terorganisir secara efisien dapat membayar upah tertinggi, namun memiliki biaya tenaga kerja terendah.

Skema insentif diperlukan karena alasan berikut:

(i) Untuk mendorong karyawan untuk menghasilkan lebih banyak dengan memproduksi lebih banyak.

(ii) Mengurangi biaya produksi per unit dengan meningkatkan produksi.

(iii) Untuk mengurangi waktu produksi, yang meningkatkan efisiensi pekerja.

(iv) Untuk memberikan standar hidup karyawan yang lebih baik dengan memungkinkan lebih banyak ruang lingkup penghasilan.

(v) Meningkatkan kondisi ekonomi suatu negara dengan meningkatkan pendapatan per kapita para pekerja.

Faktor untuk Memilih Skema Insentif yang Berhasil:

Untuk memilih skema insentif yang berhasil, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:

(a) Kesederhanaan:

Sistem harus sederhana dan tidak ambigu sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh semua pekerja.

(b) Produktivitas:

Tujuan akhir dari sebuah organisasi adalah untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, rencana insentif harus sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

(c) Efek pada Pekerja:

Skema insentif harus sedemikian rupa sehingga tidak berdampak buruk pada pekerja. Setiap efek buruk dapat meningkatkan perputaran tenaga kerja yang berarti peningkatan biaya produksi. Rencana insentif yang baik akan menarik pekerja yang efisien dari luar serta mempertahankan mereka yang sudah bekerja.

(d) Insiden biaya overhead:

Karena peningkatan produksi, biaya tetap dialokasikan ke lebih banyak unit, menghasilkan bagian yang lebih kecil dari biaya overhead per unit. Oleh karena itu, peningkatan volume produksi berarti biaya tetap unit yang lebih rendah.

(e) Kuantitas dan Kualitas keluaran:

Ketika kuantitas produksi lebih penting daripada kualitas, metode pengupahan harus sedemikian rupa sehingga mendorong peningkatan produksi. Di sisi lain, jika kualitas lebih penting daripada kuantitas yang diproduksi, pembayaran upah sebaiknya didasarkan pada waktu.

Karir di Akuntansi

Karir di Akuntansi

Daftar Top 4 Karir di Bidang Akuntansi Di bawah ini adalah beberapa pilihan karir akuntansi teratas yang dapat Anda pilih. Anda bebas menggunakan gambar ini di situs web Anda, templat, dll., Harap berikan…

Read more