Poin-poin berikut menyoroti dua sistem utama pembayaran upah. Pokok-pokoknya adalah: 1. Sistem Time Rate 2. Pembayaran berdasarkan Hasil.

Pembayaran Upah: Pokok #1. Sistem Tarif Waktu:

Di bawah sistem ini, seorang pekerja dibayar berdasarkan waktu yang dihabiskannya, terlepas dari output yang dihasilkan. Satuan waktu bisa satu jam, satu hari, satu minggu atau satu bulan.

Rumusnya adalah:

Upah Waktu = Jam kerja × Tarif per jam

Metode ini cocok terutama di mana produksi tidak dapat diukur dalam unit, kualitas output adalah yang paling penting dan diperlukan tingkat keterampilan yang tinggi.

Keuntungan utama dari metode ini adalah:

(a) Metodenya sangat sederhana dan mudah dipahami.

(b) Para pekerja dijamin penghasilan tetap.

(c) Sangat membantu bagi pekerja rata-rata dan di bawah rata-rata.

(d) Menghindari banyak negosiasi rumit yang diperlukan untuk sebagian besar skema insentif.

(e) Metode ini berlaku adil bagi para pekerja terampil.

Kerugian utama dari sistem ini adalah menghambat efisiensi. Pengawasan lebih lanjut lebih besar diperlukan untuk mendapatkan output yang diinginkan.

Pembayaran Gaji: Pokok #2. Pembayaran berdasarkan Hasil:

Di bawah sistem ini seorang pekerja dibayar berdasarkan jumlah pekerjaan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan waktu yang dibutuhkannya untuk melakukan pekerjaan itu.

Rumusnya adalah:

Upah = Unit yang diproduksi × Tarif per unit

Metode ini cocok terutama di mana produksi bersifat berulang, dapat diukur dalam satuan dan jumlah keluaran sangat penting karena keterbatasan waktu.

Keuntungan utama dari metode ini adalah pekerja yang efisien dihargai dengan memproduksi lebih banyak dalam waktu tertentu, yang mengurangi biaya tetap per unit.

 Masalah 1:

Di sebuah pabrik, dua pekerja A dan D menghasilkan produk yang sama dengan menggunakan bahan yang sama. Tingkat upah normal mereka juga sama. Mereka dibayar bonus menurut Sistem Rowan. Waktu yang dialokasikan untuk produk adalah 40 jam. A membutuhkan waktu 25 jam dan B membutuhkan waktu 30 jam untuk menyelesaikan produk tersebut. Biaya pabrik produk untuk A adalah Rs. 193,75 dan untuk B Rs. 205.00. Tarif biaya overhead pabrik adalah satu rupiah per jam kerja.

Cari tahu tingkat upah normal dan biaya bahan yang digunakan untuk produk tersebut.

Penyelesaian:

Remunerasi A:

Misalkan, Tingkat upah adalah W dan Biaya Bahan = M

Biaya Pabrik = 25 jam. Adalah. 1,00 = Rp. 25.00

Waktu yang Dihemat = 40 jam – 25 jam = 15 jam.

. . . Penghasilan = 25 W + (15/40 × 25 × W) + 25 = 193,75 … (i)

Untuk B:

Biaya Pabrik = 30 jam × Re. 1,00 = Rp. 30.00

Waktu yang Dihemat = 40 jam – 30 jam = 10 jam

. . . Penghasilan = 30 W + 10/40 × 30 W + 30 = 205

. . . M + 25 W + 15/40 × 25 × W + 25 × W + 25 = 193,75

M + 30 W + 10/40 × 30 × W + 30 = 205

atau, M + 25 W + (75/8) W = 193,75 – 25

M + 30 W + (15/2) W = 205 – 30

atau, M + 275/8 W = 168,75

M + 75/2 W = 175,00

atau, 25/8 W = 6,25

. . . W = 6,25 × 8/25 = Rs. 2 per jam

. . . Tingkat upah normal Rp. 2 per jam

Bahan:

Menempatkan nilai W dalam persamaan (i) kita dapatkan,

M + 275/8 × 2 = 168,75

atau, M = 168,75 – 68,75 = Rs. 100

. . . Biaya bahan = Rp. 100

Tax Loss Harvesting

Tax Loss Harvesting

Apa Itu Pengurangan Rugi Pajak? Pemanenan rugi pajak mengacu pada mengganti kerugian yang diharapkan pada satu investasi dengan laba yang direalisasikan pada investasi lain untuk mengimbangi laba bersih, yang akhirnya merupakan penghasilan kena…

Read more