Dividen dan harga pasar saham saling terkait. Namun, ada dua aliran pemikiran: sementara satu aliran pemikiran berpendapat bahwa dividen berdampak pada nilai perusahaan, aliran lain berpendapat bahwa jumlah dividen yang dibayarkan tidak berpengaruh pada penilaian perusahaan.

Aliran pemikiran pertama mengacu pada relevansi dividen sementara yang lain berkaitan dengan ketidakrelevanan dividen.

Relevansi Dividen:

Walter dan Gordon menyarankan bahwa pemegang saham lebih menyukai dividen saat ini dan karenanya ada hubungan positif ­antara dividen dan nilai pasar. Logika yang dikemukakan di balik argumen ini adalah bahwa investor umumnya menghindari risiko dan bahwa mereka lebih memilih dividen saat ini, kurang mementingkan dividen atau keuntungan modal di masa depan.

i. Model Penilaian Walter:

Prof James E. Walter mengembangkan model tersebut dengan asumsi bahwa ­kebijakan pembagian berdampak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sesuai Walter, nilai saham ditentukan oleh dua sumber pendapatan:

Asumsi Model Walter:

Model Walter didasarkan pada asumsi berikut:

(a) Semua investasi dibiayai melalui laba ditahan dan sumber keuangan eksternal tidak digunakan.

(b) Perusahaan memiliki umur yang tidak terbatas.

(c) Semua laba didistribusikan atau diinvestasikan secara internal.

(d) Risiko bisnis perusahaan tetap konstan, yaitu r dan k tetap konstan.

Kritik terhadap Model Walter:

Model Walter menjelaskan hubungan antara dividen dan nilai perusahaan. Namun, beberapa asumsi tidak realistis.

Model Walter dapat dikritik dengan alasan berikut:

(a) Salah satu asumsi bahwa total investasi perusahaan dibiayai secara eksklusif melalui laba ditahan dan tidak ada pembiayaan eksternal yang digunakan cukup tidak realistis.

(b) Di sini diasumsikan bahwa biaya modal tetap konstan yang mencerminkan bahwa risiko perusahaan juga tetap konstan. Model ini mengabaikan pengaruh risiko terhadap nilai perusahaan.

(c) Model juga mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian adalah konstan. Ini juga tidak mungkin karena perubahan investasi juga mengubah tingkat pengembalian.

Komentar:

(a) Dalam kasus pertumbuhan perusahaan, yaitu perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian lebih tinggi dari biaya modal, harga pasar per saham berbanding terbalik dengan rasio pembayaran dividen. Penurunan pembayaran dividen menyebabkan kenaikan harga pasar per saham. Harga pasar per saham maksimum ketika rasio pembayaran dividen nol.

(b) Dalam kasus perusahaan normal, yaitu perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian sama dengan biaya modal, harga pasar per saham tetap konstan terlepas dari pembayaran dividen dan karenanya tidak ada rasio pembayaran dividen yang optimal.

(c) Dalam hal perusahaan yang menurun, yaitu perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal, harga pasar per saham berhubungan langsung dengan rasio pembayaran dividen. Peningkatan pembayaran dividen, meningkatkan harga pasar dan harga pasar maksimum ketika rasio pembayaran dividen adalah 100%.

Ketidakrelevanan Dividen:

Sesuai Irrelevance Theory of Dividend, harga pasar saham tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Pembayaran dividen tidak mengubah kekayaan pemegang saham yang ada karena pembayaran dividen ­mengurangi saldo kas dan harga sahamnya turun sebesar jumlah tersebut. Franco Modigliani dan Merton Miller, dua peraih Nobel mengembangkan model ini pada tahun 1961.

i. Hipotesis Modigliani-Miller (MM):

Modigliani dan Miller berpendapat bahwa nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh kapasitas penghasilan aset perusahaan dan pembagian laba antara dividen dan laba ditahan tidak mempengaruhi kekayaan pemegang saham. Mereka menyarankan bahwa di ­pasar keuangan yang sempurna, nilai perusahaan tidak terpengaruh oleh pembagian dividen. Mereka juga berpendapat bahwa nilai saham dipengaruhi oleh pendapatan masa depan dan risiko investasinya.

Asumsi Hipotesis MM:

Hipotesis MM didasarkan pada asumsi berikut:

  1. a) Pasar modal sempurna. Baik manajer maupun investor memiliki akses ke informasi yang sama mengenai prospek masa depan.
  2. b) Leverage keuangan tidak mempengaruhi biaya modal.
  3. c) Tidak ada biaya floatation atau biaya transaksi.
  4. d) Penghasilan bersifat abadi dan penghasilan di masa depan diketahui dan pasti.
  5. e) Tidak ada pajak perusahaan.
  6. f) Perusahaan memiliki kebijakan investasi yang kaku.

Sesuai Hipotesis MM, pendapatan masa depan diketahui dan pasti, dan biaya modal konstan. Total pengembalian sama dengan jumlah total pendapatan dividen dan keuntungan/kerugian modal. Tingkat pengembalian (r) dapat ditulis sebagai

Modigliani dan Miller berpendapat bahwa r harus sama untuk semua saham jika tidak, sekuritas berimbal hasil rendah akan diperdagangkan untuk yang berimbal hasil tinggi sehingga mengurangi harga yang berimbal hasil rendah dan meningkatkan harga berimbal hasil tinggi. Peralihan ini berlanjut sampai perbedaan dalam tingkat pengembalian menjadi sama.

Penjelasan Matematis Hipotesis MM:

Tingkat pengembalian (r) sesuai Hipotesis MM adalah

Jika m Jumlah saham akan diterbitkan pada akhir tahun pada Harga P 1 untuk membiayai investasi baru, maka Nilai perusahaan pada awal tahun adalah:

Karena D1 yaitu dividen tidak ada pada persamaan (2), maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Kritik Hipotesis MM:

Asumsi yang dikembangkan Hipotesis MM tidak realistis dan tidak berlaku dalam kenyataan. Baik investor maupun perusahaan harus membayar pajak penghasilan. Investor jarang memiliki akses ke informasi yang sama dengan manajer. Tidak adanya biaya transaksi atau floatation juga tidak ­mungkin terjadi dalam situasi kehidupan nyata.

Contoh 11.3:

X Ltd., termasuk dalam kelas risiko dengan biaya modal 12%. Ini memiliki 25.000 saham ­yang dijual seharga Rs 10 masing-masing. Perusahaan berencana untuk mengumumkan dividen Rs 2 per saham pada akhir tahun berjalan.

Berapa harga pasar saham jika dividen diumumkan dan dividen tidak diumumkan, dengan asumsi Hipotesis MM.

Penyelesaian:

Kita tahu,

P 0 = D 1 + P 1 / 1 + k

Dimana, P 0 = Harga pasar saat ini = Rs 10

D 1 = Dividen pada akhir tahun

k = Biaya modal

VBA Dengan

VBA Dengan

Dengan Pernyataan di Excel VBA Pernyataan With digunakan di VBA untuk mengakses semua properti dan metode dari objek yang disebutkan. Oleh karena itu, kita perlu menyediakan objek VBA yang mana Objek VBAKesalahan ‘Diperlukan…

Read more