Beberapa potongan harga yang umumnya diberikan untuk menarik pelanggan adalah sebagai berikut: 1. Diskon Dagang 2. Diskon Tunai 3. Diskon Kuantitas 4. Diskon Musiman 5. Penetapan Harga Psikologis.

1. Diskon Dagang:

Ini adalah diskon fungsional yang diberikan kepada pembeli untuk dijual kembali misalnya grosir atau pengecer.

(i) Potongan Dagang memberikan perlindungan untuk biaya dan keuntungan setiap perantara dalam rantai distribusi , ketika produsen menetapkan harga eceran dan dicetak pada paket atau katalog. Ini adalah remunerasi untuk layanan pemasaran yang diberikan oleh pedagang. Itu hanya dibayarkan kepada penjual kembali.

(ii) Katalog atau daftar harga memiliki harga cetak. Jika harga aktual berubah, penjual hanya akan mengubah tingkat diskon untuk penyesuaian dua harga — harga jual dan harga pasar saat ini.

(iii) Diskon dagang juga bisa menjadi senjata persaingan harga. Itu membuat struktur harga fleksibel.

Penjual dapat menawarkan diskon dagang yang lebih besar untuk menarik bisnis dari pesaing.

2. Diskon Tunai:

Ini hanyalah potongan harga yang diberikan kepada pedagang atau konsumen untuk mendorongnya membayar penuh dengan uang tunai, atau cek. Periode untuk memanfaatkan diskon tunai biasanya 10 hari. Diskon tunai membantu pemasar untuk tidak memiliki modal kerja yang lebih besar.

3. Jumlah Diskon:

Untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian massal atau besar sekaligus, diskon kuantitas ditawarkan kepada pembeli besar. Itu benar-benar diskon patronase.

4. Diskon Musiman:

Diskon musim sepi 5-15% ditawarkan untuk memastikan penggunaan pabrik dan fasilitas produksi yang lebih baik.

Tunjangan:

Produsen dapat menawarkan tunjangan promosi misalnya tunjangan iklan, tunjangan etalase, sampel gratis, bahan pajangan gratis, pelatihan gratis dalam demonstrasi penjualan dan pembicaraan penjualan dll.

Keunggulan Harga:

Pabrikan yang memiliki pangsa pasar besar dapat menaikkan atau menurunkan harga sesuai kebijaksanaannya dan pemain lain mengikutinya.

5. Harga Psikologis:

Ini digunakan untuk menciptakan ilusi tawar-menawar. Ini adalah praktik yang populer untuk menetapkan harga pada titik-titik ganjil, yaitu Rs. 17.95, Rp. 99.00 atau Rp. 995.00 dst. Praktek ini dianut di industri consumer goods, misalnya Bata Shoe. Strategi penetapan harga semacam itu didasarkan pada keyakinan bahwa pembeli siap secara mental untuk membayar sedikit lebih rendah dari jumlah yang dibulatkan.

Jurnal Penjualan

Jurnal Penjualan

Pengertian Jurnal Penjualan Jurnal penjualan adalah jenis jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit perusahaan dan digunakan untuk pemeliharaan dan pelacakan akun piutang dan persediaan. Ini adalah buku Pokok Transaksi Penjualan Kredit,…

Read more