Ada hubungan yang erat antara berbagai jenis biaya. Mari kita pahami hubungan antara biaya-biaya berikut:

Curtsey Gambar: cnx.org/content/m32170/latest/graphics30.jpg

  1. Biaya Rata-Rata (AC) dan Biaya Marjinal (MC)
  2. Biaya Variabel Rata-rata (AVC) dan Biaya Marjinal (MC)
  3. Biaya Rata-Rata (AC) dan Biaya Variabel Rata-Rata (AVC) dan Biaya Marjinal (MC)
  4. Biaya Rata-Rata (AC) dan Biaya Variabel Rata-Rata (AVC)
  5. Biaya Total (TC) dan Biaya Marjinal (MC)
  6. Total Biaya Variabel (TVC) dan Biaya Marjinal (MC)

Hubungan antara AC dan MC:

Ada hubungan yang erat antara AC dan MC.

i. Baik AC dan MC berasal dari total biaya (TC). AC mengacu pada TC per unit output dan MC mengacu pada penambahan TC ketika satu unit output lagi diproduksi.

  1. Baik kurva AC dan MC berbentuk U karena Hukum Proporsi Variabel. Hubungan antara keduanya dapat diilustrasikan dengan lebih baik melalui jadwal dan diagram berikut.

Tabel 6.8: Hubungan antara AC dan MC:

Keluaran (unit)

TC (Rp.)

AC (Rp.)

MC (Rp.)

Fase

01

1218

-18

-6

Saya (MC < AC)

2

22

11

4

 

3

27

9

5

 

4

36

9

9

II (MC = AC)

5

47

9.40

11

III (MC > AC)

Dengan bantuan Tabel 6.8 dan Gambar 6.9, hubungannya dapat diringkas sebagai berikut:

  1. Ketika MC kurang dari AC, AC turun dengan peningkatan output, yaitu sampai 3 unit output.
  2. Ketika MC sama dengan AC, yaitu ketika kurva MC dan AC saling berpotongan di titik A, AC konstan dan berada pada titik minimumnya.
  3. Ketika MC lebih besar dari AC, AC naik dengan kenaikan output, yaitu dari 5 unit output.
  4. Setelah itu, baik AC maupun MC naik, tetapi MC meningkat lebih cepat dibandingkan dengan AC. Akibatnya, kurva MC lebih curam dibandingkan dengan kurva AC.

AC tergantung pada sifat MC:

i. Saat kurva MC berada di bawah kurva AC, kurva tersebut menarik kurva AC ke bawah;

  1. Ketika kurva MC terletak di atas kurva AC, ia menarik yang terakhir ke atas;

aku ii. Akibatnya, MC dan AC adalah sama dimana MC memotong kurva AC.

Bisakah AC turun, saat MC naik?

Ya, AC bisa turun, saat MC naik. Namun, itu hanya mungkin jika MC kurang dari AC. Artinya selama kurva MC berada di bawah kurva AC, AC akan turun walaupun MC naik. Sesuai Tabel 6.8, ketika kita berpindah dari 2 unit ke 3 unit, MC naik dan AC turun. Itu terjadi karena selama rentang ini, MC lebih kecil dari AC.

Bisakah AC naik, saat MC turun?

Tidak, AC tidak bisa naik, saat MC turun karena saat MC turun, AC juga akan turun.

Kejelasan Konseptual – Hubungan antara AC dan MC:

Hubungan antara AC dan MC dapat lebih dipahami melalui contoh ‘Cricketer’s Batting Average’ yang diberikan oleh Stonier dan Hague dalam buku mereka ‘A Text Book of Economic Theory’.

Asumsikan seorang pemain kriket (katakanlah, Sachin Tendulkar) telah mencetak 180 angka dalam 3 pertandingan. Artinya, skor rata-ratanya saat ini adalah: 180/3 = 60 run. Sekarang, pertimbangkan 3 kasus berikut:

Kasus 1:

Sachin mencetak 50 run dalam pertandingan ke-4. Sekarang, skor rata-ratanya akan turun karena skor marjinalnya kurang dari skor rata-rata. Ini ditunjukkan pada tabel berikut:

Pertandingan Dimainkan

Lari Total

Lari Rata-Rata

Lari Marjinal

3

180

60

4

230

57.50

50

Ketika skor marjinal kurang dari skor rata-rata, skor rata-rata akan menurun. Begitu pula ketika MC < AC, AC akan turun.

Kasus 2:

Jika Sachin mencetak 60 run pada pertandingan ke-4, maka skor rata-rata dan marjinalnya akan sama karena skor marjinalnya sama dengan skor rata-rata.

Pertandingan Dimainkan

Lari Total

Lari Rata-Rata

Lari Marjinal

3

180

60

4

240

60

60

Ketika skor marjinal sama dengan skor rata-rata, skor rata-rata akan tetap konstan. Demikian pula, ketika MC = AC, AC konstan.

Kasus 3:

Jika Sachin mencetak 80 run pada pertandingan ke-4, maka rata-ratanya akan naik karena skor marjinalnya lebih dari skor rata-rata.

Pertandingan Dimainkan

Lari Total

Lari Rata-Rata

Lari Marjinal

3

180

60

4

260

65

80

Ketika skor marjinal lebih dari skor rata-rata, skor rata-rata akan meningkat. Demikian pula ketika MC > AC, AC akan naik.

Hubungan antara AVC dan MC:

Hubungan antara kurva AVC dan MC mirip dengan kurva AC dan MC.

i. Baik AVC dan MC berasal dari total biaya variabel (TVC). AVC mengacu pada TVC per unit keluaran dan MC adalah tambahan pada TVC, ketika satu unit keluaran lagi diproduksi.

  1. Baik kurva AVC dan MC berbentuk U karena Hukum Proporsi Variabel.

Hubungan antara AVC dan MC dapat diilustrasikan dengan lebih baik dengan bantuan jadwal dan diagram berikut.

Tabel 6.9: Hubungan antara AVC dan MC

Keluaran (unit)

TVC (Rp.)

AVC(Rp.)

MC (dalam Rs.)

Fase

0 1

0 6

6

6

Saya (MC < AVC)

2

10

5

4

 

3

15

5

5

II (MC = AVC)

 

24 35

6 7

9 11

III (MC > AVC)

  1. Ketika MC kurang dari AVC, AVC turun dengan bertambahnya output, yaitu hingga 2 unit output.

2 Ketika MC sama dengan AVC, yaitu ketika kurva MC dan AVC saling berpotongan di titik B), AVC konstan dan berada pada titik minimumnya (pada unit output ke-3).

  1. Ketika MG lebih besar dari AVC, AVC naik dengan bertambahnya output, yaitu dari 4 unit output.
  2. Setelah itu, baik AVC maupun MC meningkat, tetapi MC meningkat lebih cepat dibandingkan dengan AVC. Akibatnya, kurva MC lebih curam dibandingkan dengan kurva AVC.

Hubungan antara AC, AVC dan MC:

Hubungan antara AC, AVC dan MC dapat diilustrasikan dengan lebih baik dengan bantuan jadwal dan diagram berikut.

Tabel 6.10: Hubungan antara AC, AVC, dan MC:

Keluaran (unit)

TVC (Rp.)

AC (Rp.)

AVC (dalam Rs.)

MC (dalam Rp.)

0

0

—

—

—

1

6

18

6

6

2

10

11

5

4

3

15

9

5

5

4

24

9

6

9

5

35

9.40

7

11

  1. Ketika MC lebih kecil dari AC dan AVC, keduanya turun dengan peningkatan output.
  2. Ketika MC menjadi sama dengan AC dan AVC, keduanya menjadi konstan. Kurva MC memotong kurva AC (di ‘A’) dan kurva AVC (di ‘B’) pada titik minimumnya.
  3. Ketika MC lebih dari AC dan AVC, keduanya meningkat seiring dengan peningkatan output.

Hubungan antara AC dan AVC:

Hubungan antara AC dan AVC dapat didiskusikan dengan bantuan Gambar 6.11.

  1. AC lebih besar dari AVC dengan jumlah AFC.
  2. Jarak vertikal antara kurva AC dan AVC terus menurun seiring dengan peningkatan output karena kesenjangan antara keduanya adalah AFC, yang terus menurun seiring dengan peningkatan output.
  3. Kurva AC dan AVC tidak pernah berpotongan satu sama lain karena AFC tidak akan pernah nol.
  4. Kurva AC dan AVC berbentuk U karena Hukum Proporsi Variabel.
  5. Kurva MC memotong kurva AVC dan AC pada titik minimumnya.
  6. Titik minimum kurva AC (titik A) terletak selalu di sebelah kanan titik minimum kurva AVC (titik B).

Pengamatan Penting: AC, AVC, dan MC (Lihat Gambar 6.11):

  1. MC = AVC pada unit keluaran pertama (Titik C):

MC menambah TVC dengan memproduksi satu unit output lagi. Karena TVC dari satu unit keluaran sama dengan AVC, MC dan AVC sama pada unit keluaran pertama.

  1. AC, AVC, dan MC adalah kurva berbentuk U:

Semua kurva ini berbentuk U karena Hukum proporsi Variabel.

  1. Titik minimum kurva MC muncul sebelum titik minimum kurva AC dan AVC:

Kurva MC mencapai titik minimumnya (titik ‘D’) sebelum kurva AC (titik ‘A’) dan kurva AVC (titik ‘B’) mencapai titik minimumnya.

  1. Kurva MC umum untuk kurva AVC dan AC:

MC mencerminkan perubahan biaya total atau biaya variabel total. Jadi, kurva MC umum untuk kurva AVC dan AC.

  1. Kurva MC memotong kurva AC dan AVC pada titik minimumnya:

Ketika MC kurang dari AC dan AVC, MC menarik keduanya ke bawah. Demikian pula, ketika MC lebih dari AC dan AVC, MC menarik keduanya ke atas. Akibatnya, kurva MC memotong kurva AC (di ‘A’) dan kurva AVC (di ‘B’) pada titik minimumnya.

Hubungan antara TC dan MC:

Poin utama hubungan antara TC dan MC adalah:

  1. Biaya marjinal adalah tambahan biaya total, ketika satu unit output lagi diproduksi. MC dihitung sebagai: MC n = TC n – TC n-1
  2. Ketika TC meningkat dengan laju yang semakin berkurang, MC menurun.
  3. Ketika laju kenaikan TC berhenti berkurang, MC berada pada titik minimumnya, yaitu titik E pada Gambar 6.12.
  4. Ketika tingkat kenaikan biaya total mulai meningkat, biaya marjinal meningkat.

Hubungan antara TVC dan MC:

Kita tahu, MC adalah tambahan dari TVC ketika satu unit output lagi diproduksi. Jadi, TVC bisa didapatkan sebagai penjumlahan MC dari semua unit yang diproduksi. Jika keluaran diasumsikan dapat dibagi sempurna, maka luas total di bawah kurva MC akan sama dengan TVC.

Seperti yang terlihat pada diagram, pada tingkat keluaran OQ, TVC sama dengan area OPLQ yang diarsir pada diagram.

Rekening Pasar Uang

Rekening Pasar Uang

Apa itu Akun Pasar Uang? Rekening pasar uang (MMA) menghasilkan bunga yang lebih tinggi daripada rekening tabungan tradisional. Saldo minimum juga lebih tinggi. MMA ditawarkan oleh serikat kredit dan bank. Untuk penarikan, pelanggan…

Read more