Teori Plasma Kuman Weismann : Pokok-Pokok, Keberatan dan Signifikansi!

August Weismann (1834-1914) adalah seorang ahli biologi neo-Darwinian yang mengemukakan teori plasma nutfah dalam bukunya Das Keimplasma.

Menurutnya, variasi itu ada dua macam. Beberapa bersifat bawaan yaitu, organisme dilahirkan bersama mereka. Lainnya diperoleh selama masa hidup tumbuhan atau hewan tertentu. Dengan jenis variasi yang terakhir ini, karakter yang diperoleh, Weismann sangat memperhatikan. Dia secara bertahap mengembangkan Teori Plasma Nutfahnya untuk menjelaskan bahwa karakter yang diperoleh tidak dapat diwariskan.

Pokok-pokok teori plasma nutfah adalah sebagai berikut:

  1. Teori ini didasarkan pada konsep bahwa tubuh makhluk hidup terbentuk dari dua ­jenis materi yang berbeda secara mendasar – plasma nutfah (protoplasma sel germinal seperti sperma dan ovum) dan somatoplasma (protoplasma sel somatik atau sel tubuh). Plasma nutfah bertanggung jawab untuk perkembangan bagian-bagian reproduksi dan tetap berada di dalam organisme, tertutup dan terpisah dari somatoplasma yang berkembang dari plasma nutfah.

Dalam perjalanan waktu, plasma nutfah memunculkan keturunan di mana lagi plasma nutfah tetap terpisah dari somatoplasma baru yang berkembang. Dengan demikian, germplam merupakan aliran yang berkesinambungan dari generasi ke generasi sedangkan somatoplasma terbentuk kembali pada setiap generasi dan terputus-putus. Pada tumbuhan dan hewan biseksual, pada setiap generasi aliran plasma nutfah menjadi pertemuan aliran ibu dan ayah.

  1. Weismann menyimpulkan bahwa somatoplasma adalah entitas yang terputus-putus sehingga variasi apa pun di dalamnya tidak dapat diwariskan. Somatoplasma tidak mempengaruhi plasma nutfah. Hanya mutasi ­yang berasal dari germinal yang mungkin dapat diwariskan. Dengan demikian, plasma nutfah bersifat abadi karena dilestarikan dari generasi ke generasi melalui meiosis, sedangkan somatoplasma bersifat fana, ia musnah dengan kematian organisme.
  2. Pada tahun 1904, Weismann mengusulkan bahwa setiap bagian yang berbeda dari suatu organisme diwakili dalam sel kelamin oleh partikel terpisah, idioplasma atau determinan. Setiap determinan dianggap terdiri dari unit-unit yang lebih kecil lagi yang disebut biofor. Jumlah total determinan akan mewakili bagian-bagian organisme dewasa dengan segala kekhasannya. Penentu, menurut Weismann, terlokalisasi dalam kromosom nukleus.
  3. Dalam aposisi pewarisan karakter yang diperoleh Lamarck, Weismann memperkenalkan gagasan induksi paralel. Menurut konsep ini, rangsangan mempengaruhi plasma nutfah dan soma (tubuh) secara bersamaan. Dia mengusulkan terjadinya rangsangan internal yang mempengaruhi sel germinal dan menghasilkan variasi yang dapat diwariskan. Stimulus, menurutnya, adalah nutrisi yang diperlukan untuk determinan dan biofor.

Determinan atau ­partikel yang mendapat nutrisi lebih baik tumbuh lebih cepat dan lebih kuat daripada yang mendapat nutrisi lebih sedikit. Sejalan dengan itu, partikel-partikel ini cenderung menghasilkan bagian atau organ yang kuat atau lemah pada organisme. Dengan demikian, Weismann menganggap perjuangan untuk eksistensi antara penentu yang lebih bergizi dan kurang bergizi, dan di sanalah letak penyebab munculnya dan hilangnya variasi.

  1. Untuk memperhitungkan polimorfisme, Weismann mengembangkan hipotesis seleksi germinal. Dikatakannya, plasma nutfah tidak memiliki satu set detergen melainkan beberapa set determinan yang berbeda. Lingkunganlah yang memutuskan perangkat penentu mana yang akan mengekspresikan ­diri mereka. Dengan demikian, ada banyak penentu yang berjuang untuk berekspresi di dalam plasma nutfah dan akhirnya satu set dipilih oleh lingkungan.

Keberatan terhadap Teori Plasma Nutfah Weismann:

Teori plasma nutfah dikritik terutama karena sifat spekulatifnya (yakni, tidak ada dukungan eksperimental) dan juga karena gagasannya tentang determinan dan pemisahannya selama pembelahan dan karena kegagalannya menjelaskan penyebab reproduksi dan regenerasi aseksual.

Signifikansi Teori Plasma Nutfah Weismann:

  1. Gagasan tentang kesinambungan dan keabadian plasma nutfah menyiapkan landasan bagi kesinambungan kromosom atau DNA dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  2. Hal itu mendasari pemahaman konsep pewarisan partikulat Mendel.
  3. Ini memberikan beberapa petunjuk tentang gen (determinan) yang berada di kromosom dan mewakili beberapa bagian dari tubuh hewan.
  4. Kontribusi terbesar dari teori ini, menurut ahli embriologi adalah teori ini mengusulkan pembagian plasma nutfah dan somatoplasma selama pembelahan zigot selama embriogenesis.
Rumus Uji-F

Rumus Uji-F

Pengertian Formula Uji-F Rumus uji-F dapat digunakan untuk melakukan uji statistik yang membantu orang yang melakukan uji menemukan apakah dua kumpulan populasi yang memiliki distribusi normal dari titik data memiliki standar deviasi yang…

Read more