Tujuan Kebijakan Fiskal di Negara Berkembang!

Instrumen intervensi pemerintah yang paling penting dalam perekonomian saat ini adalah kebijakan fiskal atau anggaran. Kebijakan fiskal mengacu pada perpajakan, pengeluaran dan pinjaman oleh Pemerintah. Para ekonom saat ini berpendapat bahwa intervensi pemerintah melalui kebijakan fiskal sangat ­penting dalam mengatasi resesi dan inflasi serta mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter saja tidak akan berhasil. Tidak ada keraguan bahwa kebijakan anggaran atau fiskal Pemerintah harus sehat, dengan memperhatikan kebutuhan dan kebutuhan ekonomi yang sedang berkembang.

Tujuan Kebijakan Fiskal di Negara Berkembang:

Di negara-negara berkembang , perpajakan, pengeluaran dan pinjaman Pemerintah harus memainkan peran yang sangat penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi. Padahal, kebijakan fiskal merupakan instrumen yang sangat kuat ­di tangan Pemerintah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan.

Ada beberapa ciri khusus dari negara berkembang yang memerlukan penerapan ­kebijakan fiskal khusus yang menjamin pertumbuhan ekonomi yang pesat. Ada sumber daya yang luas dan beragam, manusia dan material, yang kurang dimanfaatkan.

Negara-negara tersebut memiliki infrastruktur yang lemah ­, yaitu kurangnya sarana transportasi dan komunikasi, jalan, pelabuhan, jalan tol, irigasi dan listrik yang memadai. Mereka juga kekurangan pengetahuan teknis. Populasi mereka meningkat dengan kecepatan eksplosif yang memerlukan pembangunan ekonomi yang cepat untuk memenuhi kebutuhan populasi yang berkembang pesat. Di atas segalanya, negara-negara ini menderita kekurangan modal. Mereka terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan kebijakan fiskal dan perpajakan yang sesuai.

Tujuan utama kebijakan fiskal dalam ekonomi berkembang adalah:

  1. Memobilisasi sumber daya untuk pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor publik;
  2. Mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor swasta dengan memberikan insentif untuk menabung dan berinvestasi;
  3. Untuk menahan kekuatan inflasi dalam perekonomian untuk memastikan stabilitas harga; dan
  4. Menjamin pemerataan pendapatan dan kekayaan sehingga hasil pertumbuhan ekonomi terdistribusi secara adil.
Investasi Pasif

Investasi Pasif

Apa itu Investasi Pasif? Investasi pasif adalah strategi investasi di mana investor membeli sekuritas dan menyimpannya dengan tujuan jangka panjang. Pedagang di sini tidak sering terlibat dalam jual beli saham. Sebaliknya, mereka berinvestasi…

Read more