Lima jenis teori serikat buruh adalah sebagai berikut: 1. Teori Revolusioner 2. Teori Evolusioner 3. Teori Hukum Industri 4. Teori Pemberontakan 5. Pendekatan Gandhi.

Pemeriksaan lintas negara terhadap serikat pekerja mengungkapkan perbedaan ideologi yang mempengaruhi evolusi ­dan perkembangan serikat pekerja tergantung pada kondisi sosial, ekonomi dan politik yang ada di dalamnya. Itulah alasan tujuan serikat pekerja dan tempat mereka telah ditekankan secara berbeda oleh pemikir yang berbeda.

Berbagai pendekatan/teori serikat pekerja dapat diklasifikasikan ke dalam lima jenis berikut:

1. Teori Revolusioner:

Pendekatan revolusioner/teori serikat buruh dikembangkan oleh Karl Marx “Teori ini juga dikenal sebagai “teori perang kelas dan materialisme dialektika”. Menurut Marx, serikat buruh adalah pusat pengorganisasian terdepan untuk menyediakan lokus untuk merampingkan kekuatan kelas pekerja Serikat buruh, bagi Marx, adalah instrumen untuk menggulingkan kapitalisme.

Dengan demikian, ini adalah instrumen utama perjuangan kelas antara pekerja proletar dan pengusaha kapitalis. Marx menganjurkan bahwa kelas pekerja tidak boleh mengalihkan dirinya dari program revolusionernya karena hanya perjuangan buruhlah yang dapat menghapuskan kapitalisme. Bagi Marx, emansipasi pekerja melibatkan penghapusan kapitalisme

2. Teori Evolusi:

Teori ini juga dikenal sebagai “teori demokrasi industri” diucapkan ­oleh Sydney dan Beatrice Webbs. Bagi Webbs, serikat buruh adalah perpanjangan dari prinsip demokrasi di bidang industri. Dengan kata lain, serikat buruh bukanlah instrumen untuk menggulingkan kapitalisme, tetapi sarana untuk menyamakan daya tawar tenaga kerja dan modal.

Serikat buruh menyediakan sarana dimana para pekerja mengatasi kediktatoran manajerial, di satu sisi, dan mengekspresikan suara mereka dalam menentukan kondisi di mana mereka harus bekerja, di sisi lain.

3. Teori Fikih Industri:

Menurut SH Slitcher penggagas “Teori Yurisprudensi Industri”, para pekerja secara individual gagal dalam tawar-menawar dengan majikan untuk ­melindungi kepentingan mereka. Dalam pandangannya, serikat buruh berfungsi sebagai sarana bagi pekerja untuk melindungi mereka dalam bekerja. Pendekatan serikat pekerja seperti itu, Slitcher menyebutnya sebagai “sistem yurisprudensi industri”.

4. Teori Pemberontakan:

Bagi Frank Tannenbaum, penggagas “Teori Pemberontakan”, serikat buruh adalah hasil spontan dalam pertumbuhan mekanisasi. Dia percaya bahwa penggunaan mesin mengarah pada eksploitasi pekerja. Jadi, mesin adalah penyebabnya dan gerakan buruh, yaitu serikat pekerja adalah hasilnya. Dengan kata lain, serikat pekerja adalah pendekatan pemberontakan terhadap otomatisasi mekanisasi masyarakat industri untuk melindungi kepentingan pekerja di perusahaan.

5. Pendekatan Gandhi:

Pendekatan serikat pekerja Gandhi didasarkan pada “kolaborasi kelas daripada konflik dan perjuangan kelas”. Gagasan untuk mengambil bagian pekerja dari kapitalis melalui reformasi dan kesadaran diri di antara para pekerja menyebabkan munculnya serikat pekerja. Dengan demikian pendekatan serikat buruh Gandhi tidak hanya terkait dengan aspek material tetapi juga aspek moral dan intelektual.

Gandhi menekankan bahwa tujuan langsung serikat buruh, pada tingkat terakhir, bukanlah politik. Sebaliknya, tujuan langsungnya adalah reformasi internal dan juga evolusi kekuatan internal. Juga, serikat pekerja, menurut pendekatan Gandhi, tidak anti-kapitalistik seperti yang umumnya dilihat.

ECN Broker

ECN Broker

Apa Itu Broker ECN? Pialang ECN adalah individu atau perusahaan yang menggunakan jaringan komunikasi elektronik (ECN) untuk mencocokkan pesanan beli dan jual dan menghubungkan pedagang dengan peserta lain di pasar mata uang dan…

Read more