PAN sebagai Nomor Induk Tunggal:

Kebutuhan akan Unique Identification Number (UIN) bagi pelaku pasar di pasar sekuritas dirasakan untuk kepentingan penindakan.

Sumber Gambar : fury.co.id/wp-content/uploads/2013/09/1000×567.jpg

Saat ini, seseorang memiliki berbagai nomor identifikasi seperti Permanent Account Number (PAN) dari CBDT, Nomor Rekening Penyimpanan dari masing-masing depositori, Nomor Rekening Bank dari masing-masing bank, MAPIN dari SEBI, Kode Klien Unik dari Bursa, Nomor Identifikasi Direktur dari MCA, dll dan tidak ada pengaturan untuk menghubungkan angka-angka ini.

Dirasakan PAN yang dikeluarkan CBDT bisa menjadi UIN bagi pelaku pasar. PAN dapat mengidentifikasi semua peserta dan account manager (Depositori, Bank, Bursa, Perusahaan Asuransi, Pengelola Dana Pensiun, Kantor Pos, Perantara dll) harus menggunakan nomor ini.

Menyusul pengumuman anggaran untuk efek ini dalam anggaran 2007-08, SEBI telah menyatakan PAN sebagai satu-satunya nomor identifikasi untuk semua transaksi di pasar sekuritas. Ini adalah tindakan ramah investor karena dia tidak harus mempertahankan nomor identifikasi yang berbeda untuk berbagai jenis transaksi/segmen yang berbeda di pasar keuangan.

Dalam APBN tahun 2008-09 diusulkan agar persyaratan PAN diperluas untuk semua transaksi di pasar keuangan yang tunduk pada ambang batas pengecualian yang sesuai.

Penilaian IPO :

SEBI telah mewajibkan perusahaan yang melakukan IPO saham ekuitas agar IPO mereka dinilai oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat kredit yang terdaftar di SEBI mulai 1 Mei 2007.

Langkah ini dimaksudkan untuk memberi investor pendapat yang terinformasi dan obyektif yang diungkapkan oleh lembaga pemeringkat profesional setelah menganalisis faktor-faktor seperti prospek bisnis dan keuangan, kualitas manajemen dan praktik tata kelola perusahaan, dll. Pemeringkatan akan diungkapkan dalam prospektus, prospektus ringkasan, dan di setiap iklan IPO.

Reksa Dana Real Estat :

Setelah proses pertimbangan dan konsultasi yang hati-hati dan terperinci, SEBI menyetujui peluncuran Reksa Dana Real Estat (REMF) dan karenanya membuat amandemen Peraturan SEBI (Reksa Dana) 1996 pada bulan April 2008.

Produk ini akan memungkinkan investor ritel untuk berinvestasi di real estat dengan cara yang jauh lebih fleksibel dan nyaman. REMF memiliki tujuan investasi untuk berinvestasi secara langsung atau tidak langsung pada properti real estate. Real estate kelas aset terbesar di dunia, dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap kelas aset lainnya seperti utang atau ekuitas.

Dengan memasukkannya ke dalam satu portofolio, seorang investor mengurangi risiko dan dapat mencapai pengembalian yang stabil. Tidak seperti kelas aset lainnya, real estat jarang menghasilkan pengembalian negatif, dan tidak mengalami volatilitas tinggi.

Selama bertahun-tahun, nilai real estat biasanya meningkat berlipat ganda. Ini juga menjadikannya lindung nilai yang baik terhadap inflasi. Real estat adalah investasi jangka panjang yang bagus.

Produk Turunan Baru:

Kontrak Mini Derivative Futures & Options diperkenalkan untuk diperdagangkan di S&PCNX Nifty pada 1 Januari 2008 sedangkan kontrak opsi jangka panjang di S&P CNX Nifty diperkenalkan untuk diperdagangkan pada 3 Maret 2008.

Indeks Volatilitas:

Dengan perubahan volatilitas yang cepat di pasar sekuritas dari waktu ke waktu, kebutuhan dirasakan akan ukuran volatilitas pasar yang tersedia secara terbuka dan dikutip dalam bentuk indeks untuk membantu pelaku pasar. Pada tanggal 15 Januari 2008, Securities and Exchange Board of India merekomendasikan Exchange untuk membangun dan menyebarluaskan indeks volatilitas.

Indeks Volatilitas adalah ukuran, dari jumlah dimana Indeks yang mendasari diharapkan berfluktuasi, dalam waktu dekat, (dihitung sebagai volatilitas tahunan, dilambangkan dalam persentase misalnya 20%) berdasarkan buku pesanan opsi indeks yang mendasari.

Pada tanggal 08 April 2008, NSE meluncurkan Indeks Volatilitas, India VIX, berdasarkan harga Opsi Indeks Nifty 50. Dari harga penawaran-permintaan terbaik dari kontrak Opsi Nifty 50, angka volatilitas (%) dihitung yang mengindikasikan ekspektasi volatilitas pasar selama 30 hari kalender berikutnya. T dia VIX India adalah alat sederhana namun berguna dalam menentukan volatilitas pasar secara keseluruhan

Opsi Investasi untuk Badan Usaha Sektor Publik Navaratna dan Miniratna:

Badan Usaha Milik Negara Navaratna dan Miniratna telah diizinkan untuk berinvestasi pada reksa dana sektor publik dengan syarat bahwa mereka tidak akan menginvestasikan lebih dari 30% dari kelebihan dana yang tersedia pada reksa dana saham dan Dewan PSE akan memutuskan pedoman, prosedur dan sistem kontrol manajemen untuk investasi semacam itu dengan berkonsultasi dengan Kementerian administrasi mereka.

Dana Pendidikan dan Perlindungan Investor (IPEF):

SEBI telah membentuk Dana Perlindungan dan Pendidikan Investor (IPEF) dengan tujuan pendidikan investor dan kegiatan terkait. SEBI telah menyumbangkan sejumlah Rs.10 crore untuk korpus awal IPEF dari SEBI General Fund.

Selain itu, jumlah berikut juga akan dikreditkan ke IPEF yaitu: (i) Hibah dan sumbangan yang diberikan kepada IPEF oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Negara Bagian atau lembaga mana pun yang disetujui oleh SEBI untuk tujuan IPEF; (ii) Bunga atau pendapatan lain yang diterima dari investasi yang dibuat dari IPEF; dan (iii) Jumlah lain yang dapat ditentukan SEBI untuk kepentingan investor.

ACCA vs BPA

ACCA vs BPA

Perbedaan Antara ACCA dan CPA ACCA adalah singkatan dari Association of Certified Chartered Accountant dan kursus ini ditawarkan oleh Association of Chartered Accountant dan kandidat yang lulus kursus ini akan memiliki keterampilan di…

Read more