Artikel ini menyoroti tiga jenis utama akun mata uang asing. Jenisnya adalah: 1. Akun Nostro 2. Akun Vostro 3. Akun Loro.

Ketik #1. Akun Nostro:

Dalam bahasa Latin, ‘Nostro’ berarti “akun kami dengan Anda”. Rekening Nostro adalah rekening yang dikelola oleh bank India dengan bank luar negeri/asing. Misalnya, PNB dapat memelihara rekening di Citibank, New York. Rekening tersebut akan menggunakan mata uang negara tuan rumah, yaitu dalam dolar AS. Semua transaksi valuta asing disalurkan melalui rekening Nostro oleh Bank India.

Ketik # 2. Akun Vostro:

Dalam bahasa Latin, ‘Vostro’ berarti “akun Anda dengan kami”. Sebuah bank asing, katakanlah Citibank, New-York, dapat membuka rekening Rupee di State Bank of India. Rekening tersebut akan dipertahankan dalam mata uang negara tempat rekening dibuka, yaitu Rupee India.

Ketik # 3. Akun Loro:

Kata ‘Akun Loro’ adalah singkatan dari ‘Akun mereka dengan Anda’, dalam bahasa Latin. Katakanlah, State Bank of India memelihara rekening di Citibank, New York. Ketika Syndicate Bank of India suka merujuk akun ini selama korespondensi dengan Citibank, itu akan merujuknya sebagai ‘Akun Loro’.

Posisi Kas:

Bank memelihara rekening dengan bank rekanan selalu dalam mata uang asing (Nostro Account). Bank mungkin memiliki banyak akun seperti itu dalam mata uang yang berbeda tergantung pada persyaratan valuta asing. Mungkin juga bank memiliki lebih dari satu rekening bahkan untuk mata uang yang sama.

Saldo yang tersedia di akun Nostro mencerminkan posisi kas bank. Pemanfaatan saldo yang tepat di akun Nostro dapat dilakukan melalui pengiriman berdasarkan kontrak ke depan, transfer teleks ke dalam atau ke luar. Ini juga dikenal sebagai posisi Dana.

Posisi mata uang:

Ini berkaitan dengan penjualan atau pembelian mata uang asing setiap hari, menghasilkan kelebihan, kurang atau sama. Dalam hal ini, masing-masing dinamakan posisi overbought (lebih banyak pembelian), Oversold (lebih banyak penjualan) atau Square (pembelian cocok dengan penjualan). Posisi terbuka perlu ditutupi dengan tepat mengingat penggabungan transaksi untuk melindungi eksposur risiko.

i. Posisi jenuh beli:

Jika jumlah mata uang asing yang dibeli oleh bank lebih banyak daripada yang dijual, maka bank tersebut dikatakan memiliki atau berada di bawah posisi ‘overbought’ atau ‘long’ atau ‘plus’, untuk mata uang tertentu.

  1. Posisi jenuh jual:

Jika jumlah mata uang asing yang dijual oleh bank lebih dari jumlah yang dibeli, maka bank berada dalam posisi ‘oversold’ atau ‘short’ atau ‘minus’, untuk mata uang tertentu.

aku ii. Posisi persegi:

Jika jumlah mata uang asing yang dibeli bank sama persis dengan jumlah yang dijual, maka bank tersebut berada dalam posisi ‘square’. Demikian pula, jika ada perbedaan kecil dalam mata uang yang dibeli dan dijual, maka bank tersebut dikatakan memiliki ‘posisi Near Square.’

Ilustrasi:

Anda sebagai dealer valuta asing memiliki posisi berikut dalam Franc Swiss pada tanggal 31 Oktober 2015:

Langkah apa yang akan Anda ambil, jika Anda diharuskan mempertahankan saldo kredit Franc Swiss 30.000 di Nostro A/c dan mempertahankan posisi overbought pada Franc Swiss 10.000?

Penyelesaian:

Ada saldo akhir S.Fr. 25.000. Dealer harus menyimpan saldo S.Fr.30.000 di akun Nostro. Karena sudah ada saldo kredit S.Fr. 25.000, dealer akan membeli CASH S.Fr. 5.000. Terlihat dari tabel pertama bahwa posisi tukar bank oversold oleh S.Fr. 5.000.

Dealer telah melakukan transaksi yaitu “Beli Tunai 5.000” untuk mengubah posisi dana. Ini akan mempengaruhi posisi pertukaran juga. Ini akan mengurangi posisi pertukaran menjadi Nil. Namun, karena kita membutuhkan posisi overbought 10.000, dealer akan membeli 10.000 Swiss-Francs forward.

5 Buku Ekuitas Swasta Terbaik (wajib dibaca)

5 Buku Ekuitas Swasta Terbaik (wajib dibaca)

Daftar Buku Ekuitas Swasta Terbaik Teratas Di bawah ini adalah daftar beberapa buku ekuitas swasta yang menarik yang dapat membantu Anda mengatasi semua kekhawatiran Anda tentang ekuitas swasta. Bank Investasi, Hedge Funds, dan…

Read more