Beberapa masalah utama yang dihadapi oleh industri besi dan baja India adalah sebagai berikut:

1. Modal:

Industri besi dan baja membutuhkan investasi modal besar yang tidak mampu dilakukan oleh negara berkembang seperti India.

Sumber Gambar : blogs.reuters.com/commentaries/files/2009/09/steel.jpg

Banyak pabrik baja terintegrasi sektor publik telah didirikan dengan bantuan bantuan asing.

2. Kurangnya Teknologi:

Sepanjang tahun 1960-an hingga krisis minyak pada pertengahan 1970-an, industri baja India dicirikan oleh tingkat efisiensi teknologi yang tinggi. Teknologi ini terutama dari luar negeri. Namun selama dua dekade berikutnya setelah krisis minyak, kenaikan tajam biaya energi dan kenaikan biaya input lainnya, mengurangi margin laba pabrik baja.

Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat investasi dalam pengembangan teknologi. Akibatnya, industri ini kehilangan keunggulan teknologinya dan kini tertinggal jauh dari negara-negara maju dalam hal ini. Produktivitas nilai material di India masih sangat rendah.

Di Jepang dan Korea, kurang dari 1,1 ton (dan di beberapa negara maju 1,05 ton) baja mentah diperlukan untuk menghasilkan satu ton baja yang dapat dijual. Di India, rata-ratanya masih tinggi yakni 1,2 ton. Peningkatan hasil pada setiap tahap produksi, terutama untuk produk bernilai tambah akan menjadi lebih penting di tahun-tahun mendatang.

3. Produktivitas Rendah:

Produktivitas tenaga kerja per kapita di India mencapai 90-100 ton yang merupakan salah satu yang terendah di dunia. Produktivitas tenaga kerja di Jepang, Korea dan beberapa negara penghasil baja utama lainnya adalah sekitar 600-700 ton per orang per tahun.

Di Gallatin Steel, sebuah pabrik mini di AS, terdapat kurang dari 300 karyawan untuk memproduksi 1,2 juta ton gulungan canai panas. Fasilitas serupa di India mempekerjakan 5.000 pekerja. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan produktivitas yang memerlukan pelatihan ulang dan pembangunan kembali angkatan kerja.

4. Inefisiensi unit sektor publik:

Sebagian besar unit sektor publik terganggu oleh inefisiensi yang disebabkan oleh investasi besar pada pengeluaran sosial, hubungan tenaga kerja yang buruk, manajemen yang tidak efisien, ­pemanfaatan kapasitas yang kurang, dll. Hal ini menghambat berfungsinya pabrik baja dengan baik dan mengakibatkan kerugian besar.

5. Pemanfaatan potensi rendah:

Potensi pemanfaatan besi dan baja sangat rendah. Jarang potensi pemanfaatan melebihi 80 persen. Misalnya, pabrik baja Durgapur hanya menggunakan 50 persen dari potensinya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pemogokan, lockout, kelangkaan bahan baku, krisis energi, administrasi yang tidak efisien, dll.

6. Permintaan berat:

Bahkan pada tingkat konsumsi per kapita yang rendah, permintaan besi dan baja
meningkat setiap harinya dan sejumlah besar besi dan baja harus diimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Produksi harus ditingkatkan untuk menghemat devisa yang berharga.

7. Kekurangan batubara metalurgi:

Meskipun India memiliki simpanan bijih besi bermutu tinggi yang sangat besar, cadangan batubaranya, terutama batubara masak bermutu tinggi untuk peleburan besi, jumlahnya terbatas. Banyak pabrik baja terpaksa mengimpor batubara metalurgi. Misalnya, pabrik baja di Vishakhapatnam harus mengimpor batu bara dari Australia. Pemikiran serius kini diberikan untuk mengganti batu bara impor dengan gas alam dari cekungan Krishna-Godavari.

8. Kualitas produk yang lebih rendah:

Kurangnya input teknologi dan modal modern dan fasilitas infrastruktur yang lemah mengarah pada proses pembuatan baja yang lebih memakan waktu, mahal dan menghasilkan variasi barang yang lebih rendah. Situasi seperti itu memaksa kami untuk mengimpor baja berkualitas lebih baik dari luar negeri. Dengan demikian ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki situasi dan mengeluarkan negara dari posisi putus asa.

Tahun Sampai Tanggal

Tahun Sampai Tanggal

Arti Tahun Sampai Saat Ini Istilah Year to Date (YTD) diterapkan ketika mengacu pada waktu antara awal tahun fiskal dan hari ini. Tahun fiskal mungkin atau mungkin tidak cocok dengan tahun kalender. Konsep…

Read more