Untuk perusahaan skala kecil, faktor penting yang menentukan kebutuhan modal kerja adalah sebagai berikut:

1. Penjualan:

Diantara berbagai faktor tersebut, besar kecilnya penjualan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan jumlah modal kerja. Untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan perlu mempertahankan asetnya saat ini. Selama periode tertentu, perusahaan berada dalam posisi untuk mempertahankan rasio yang stabil dari aset lancarnya terhadap penjualan tahunan. Akibatnya, rasio perputaran, yaitu aset lancar terhadap perputaran meningkat mengurangi panjang siklus operasi. Jadi, semakin sedikit periode siklus operasi, semakin sedikit kebutuhan modal kerja dan sebaliknya.

2. Panjang Siklus Operasi:

Konversi uang tunai melalui berbagai tahap yaitu, bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, penjualan, debitur dan tagihan piutang menjadi uang tunai membutuhkan waktu tertentu yang dikenal sebagai ‘panjang siklus operasi’. Semakin lama waktu siklus operasi, semakin banyak modal kerja yang dibutuhkan.

Misalnya, teknik berat membutuhkan modal kerja yang relatif lebih banyak daripada penggilingan padi atau penggilingan kapas atau penggilingan baja. Dengan demikian, tergantung pada lamanya siklus kerja, kebutuhan modal kerja bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain.

3. Sifat Bisnis:

Persyaratan modal kerja juga bervariasi di antara perusahaan tergantung pada sifat bisnisnya. Misalnya, perusahaan perdagangan membutuhkan lebih banyak modal kerja daripada perusahaan manufaktur. Ini karena bisnis perdagangan membutuhkan barang dalam jumlah besar untuk disimpan dalam stok dan juga membawa modal kerja dalam jumlah besar daripada urusan manufaktur.

Pada kedua jenis usaha ini, nilai aset lancar adalah 80% hingga 90% dari nilai total aset. Investasi pada aktiva lancar relatif lebih kecil dalam kasus hotel dan restoran karena sebagian besar memiliki penjualan tunai, dan saldo debitur hanya sedikit.

4. Ketentuan Kredit:

Faktor penting lain yang menentukan jumlah kebutuhan modal kerja berkaitan dengan jangka waktu kredit yang diperbolehkan kepada pelanggan. Misalnya, suatu perusahaan hanya mengizinkan kredit 15 hari, sementara yang lain mengizinkan kredit 90 hari untuk pelanggannya. Selain itu, suatu perusahaan dapat memberikan fasilitas kredit kepada semua pelanggannya, sementara perusahaan lain dalam bisnis yang sama dapat memberikan kredit hanya untuk memilih dan hanya pelanggan yang dapat diandalkan itu saja.

Kemudian, kebutuhan modal kerja secara alami akan lebih banyak jika jangka waktu kredit lebih lama dan fasilitas kredit diberikan kepada semua pelanggan, baik yang terpercaya maupun yang tidak terpercaya. Hal ini karena akan ada saldo debitur yang lebih panjang dan itupun dalam jangka waktu yang relatif lebih lama yang tentunya akan membutuhkan modal yang lebih banyak.

Sebaliknya, jika pasokan bahan baku tersedia dengan kondisi yang menguntungkan atau term of credit yaitu, pembayaran akan dilakukan setelah jangka waktu yang relatif lebih lama, maka kebutuhan modal kerja akan lebih kecil.

5. Variasi Musiman:

Perusahaan musiman, yaitu perusahaan yang operasinya meningkat secara musiman mungkin membutuhkan lebih banyak modal kerja untuk memenuhi peningkatan operasi mereka selama musim tertentu. Contoh populer dari perusahaan musiman adalah pabrik gula yang operasinya sangat musiman.

  1. Perputaran Persediaan:

Jika persediaan berukuran besar tetapi perputarannya lambat, perusahaan skala kecil akan membutuhkan lebih banyak modal kerja. Sebaliknya, jika persediaan kecil tetapi perputarannya cepat, perusahaan akan membutuhkan modal kerja dalam jumlah kecil.

7. Sifat Teknologi Produksi:

Dalam hal teknologi padat karya, unit tersebut akan membutuhkan lebih banyak untuk membayar upah dan, oleh karena itu, akan membutuhkan lebih banyak modal kerja. Di pihak lain, jika teknologi produksi bersifat padat modal, perusahaan harus membayar lebih sedikit untuk biaya-biaya seperti upah. Akibatnya, perusahaan akan membutuhkan lebih sedikit modal kerja.

8. Kontinjensi:

Jika permintaan dan harga produk usaha kecil tunduk pada variasi atau fluktuasi yang luas, ketentuan kontinjensi harus dibuat untuk memenuhi fluktuasi tersebut. Hal ini jelas akan meningkatkan kebutuhan modal kerja usaha kecil. Meskipun seseorang dapat menambahkan beberapa faktor lain ke dalam daftar ini, faktor-faktor tersebut tampaknya merupakan faktor utama dalam menentukan kebutuhan modal kerja usaha skala kecil.

Day Trading

Day Trading

Apa itu Day Trading? Day trading adalah proses pengadaan dan penjualan sekuritas dalam hari perdagangan yang sama untuk membukukan keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek mereka. Pertukaran seperti itu biasanya terjadi di pasar…

Read more