Pemerintah negara tertentu ingin memberlakukan pembatasan dalam bentuk atau jenis berikut:- 1. Tarif Tarif atau Bea Cukai 2. Pembatasan Kuantitatif.

Tipe #1. Tarif Tarif atau Bea Cukai:

Untuk melindungi kepentingan produsen lokal, pedagang dan penyedia jasa, pemerintah negara tertentu, dapat menerapkan berbagai jenis sistem tarif.

Sebagai contoh:

  1. Sistem Tarif Kolom Tunggal:

Dalam sistem ini, persentase tarif bea yang sama atau seragam diterapkan atau jumlah bea yang sama per unit pengukuran diterapkan untuk suatu produk terlepas dari negara asalnya.

  1. Sistem Tarif Konvensional:

Di bawah sistem ini, kecuali negara yang mengadakan perjanjian bilateral sebagai bagian dari perjanjian khusus, tarif seragam diterapkan pada impor dari semua negara lain. Umumnya, perjanjian khusus telah dibuat dengan negara tertentu karena ikatan politik, ras atau regional. Oleh karena itu tingkat tarif yang berlaku untuk impor dan ekspor dengan negara tersebut disebut tarif preferensial.

  1. Tugas Khusus:

Setiap kali bea tarif dikenakan sebagai jumlah per unit barang, komoditas, dan jasa (misalnya, ton, jumlah, jam keahlian, dll.), itu dikenal sebagai tarif bea spesifik. Alih-alih per unit pengukuran, jika bea berlaku sebagai persentase dari nilai barang, komoditas, atau jasa, maka itu dikenal sebagai bea ad valorem.

  1. Tingkat Tarif Kompensasi:

Apabila produk impor tersedia dengan harga yang jauh lebih rendah daripada harga produk dalam negeri, maka untuk melindungi kepentingan produsen dalam negeri, suatu bea khusus dikenakan pada barang impor. Akibatnya, barang impor tidak akan mampu bertahan di pasar domestik. Bea tersebut dikenal sebagai bea tarif kompensasi.

  1. Tugas Penyeimbang:

Negara pengimpor akan mengenakan bea tambahan atas barang impor jika diimpor dari negara tertentu, dalam hal negara pengekspor mendukung barangnya untuk diekspor melalui dukungan moneter yang diberikan dalam bentuk subsidi. Bea tambahan tersebut dikenakan pada impor barang tersebut oleh negara pengimpor untuk memastikan perlindungan terhadap manufaktur dalam negeri.

Ketik # 2. Pembatasan Kuantitatif:

Selain pengendalian tarif, pemerintah juga memberlakukan pembatasan kuantitatif untuk melindungi kepentingan pelaku domestik. Melalui ini, ia membatasi jumlah fisik barang yang akan diimpor selama periode tertentu di suatu negara.

Untuk memaksakan pembatasan kuantitatif, pemerintah menggunakan spesifikasi kuota, dan juga izin impor. Kuota membatasi jumlah total barang yang akan diimpor, sedangkan izin impor akan membatasi impor satu importir.

Pembatasan Valuta Asing:

Untuk memitigasi situasi kekurangan devisa, selain menjaga posisi Neraca Pembayaran, pemerintah juga ingin melakukan pengendalian dan pembatasan jual beli devisa. Praktek pengendalian dan pengaturan devisa akan dilaksanakan dengan baik melalui pengendalian dan pengenaan pembatasan impor barang, komoditas dan jasa.

Teori Preferensi Likuiditas

Teori Preferensi Likuiditas

Definisi Teori Preferensi Likuiditas Teori preferensi likuiditas Keynes menyatakan hubungan antara suku bunga, preferensi likuiditas, dan jumlah atau penawaran uang. Ini menjelaskan preferensi uang atau likuiditas dan alasan untuk meminta dan mendapatkan suku…

Read more