Catatan berguna tentang Biaya Tetap dan Biaya Variabel, Ekonomi Mikro!

Kita tahu, dalam jangka pendek, ada beberapa faktor yang tetap, sementara yang lain variabel. Demikian pula, biaya jangka pendek juga dibagi menjadi dua jenis biaya:

Sumber Gambar : byuicomm.net/wp-content/uploads/2011/06/money_GS002.jpg

(i) Biaya Tetap

(ii) Biaya Variabel

Jumlah total biaya tetap dan biaya variabel sama dengan total biaya. Mari kita bahas biaya jangka pendek secara rinci.

Total Biaya Tetap (TFC) atau Biaya Tetap (FC):

Biaya Tetap mengacu pada biaya-biaya yang tidak bervariasi secara langsung dengan tingkat output. Misalnya, sewa tempat, bunga pinjaman, gaji staf tetap, premi asuransi, dll.

Biaya Tetap juga dikenal sebagai:

(i) Biaya Tambahan; atau

(ii) Biaya Overhead; atau

(iii) Biaya Tidak Langsung; atau

(iv) Biaya Umum; atau

(v) Biaya yang Tidak Dapat Dihindari.

Biaya tetap dikeluarkan untuk faktor-faktor tetap seperti mesin, tanah, bangunan, dll., yang tidak dapat diubah dalam jangka pendek. Pembayaran untuk faktor-faktor ini tetap tidak tergantung pada tingkat output, yaitu biaya tetap tetap sama, baik output besar, kecil atau bahkan nol.

Konsep biaya tetap dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui jadwal dan diagram berikut:

Tabel 6.1: Jadwal Total Biaya Tetap:

Keluaran (dalam satuan)

TFC (Rp.)

0

12

1

12

2

12

3

12

4

12

5

12

Kurva TFC adalah garis lurus horizontal yang sejajar dengan sumbu X yang menunjukkan bahwa biaya tetap total tetap sama (Rs.12) di semua tingkat output.

Biaya tetap secara diagram ditunjukkan pada Gambar. 6.1. Unit output diukur sepanjang sumbu X dan biaya tetap sepanjang sumbu Y. TFC adalah kurva biaya tetap yang diperoleh dengan memplot titik-titik yang ditunjukkan pada Tabel 6.1. Kurva membuat perpotongan pada sumbu Y, yang sama dengan biaya tetap Rs. 12. Kurva TFC adalah garis lurus mendatar sejajar dengan sumbu X karena TFC tetap sama pada semua tingkat output, walaupun outputnya nol.

Total Biaya Variabel (TVC) atau Biaya Variabel (VC):

Biaya variabel mengacu pada biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan tingkat output. Misalnya, pembayaran untuk bahan baku, tenaga, bahan bakar, upah tenaga kerja lepas, dll. Biaya variabel timbul karena faktor variabel seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, tenaga, dll., yang berubah seiring dengan perubahan tingkat output. Artinya, biaya variabel naik dengan kenaikan output dan turun dengan penurunan output. Biaya tersebut dikeluarkan sampai ada produksi dan menjadi nol pada tingkat output nol.

Biaya variabel juga dikenal sebagai ‘Biaya Utama’, ‘Biaya Langsung’ atau ‘Biaya yang Dapat Dihindari’.

Mari kita bahas konsep biaya variabel dengan bantuan jadwal dan diagram berikut:

Tabel 6.2: Jadwal Total Biaya Variabel:

Keluaran (unit)

TVC (Rp.)

0

0

1

6

2

10

3

15

4

24

5

35

Pada Gambar 6.2, unit output diukur sepanjang sumbu X dan biaya variabel sepanjang sumbu Y. TVC adalah kurva biaya variabel yang diperoleh dengan memplot titik-titik yang ditunjukkan pada Tabel 6.2. Seperti yang terlihat pada diagram, kurva TVC dimulai dari titik asal yang menunjukkan bahwa ketika output nol, biaya variabel juga nol. TVC adalah kurva berbentuk S terbalik karena Hukum Proporsi Variabel.

Total Biaya (TC):

Biaya Total (TC) adalah total pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan atas faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk produksi suatu komoditas.

TC adalah jumlah total biaya tetap (TFC) dan total biaya variabel (TVC) pada berbagai tingkat output.

TC = TFC + TVC

Karena TFC tetap sama di semua tingkat output, perubahan TC sepenuhnya disebabkan oleh TVC. Konsep biaya total dapat lebih dipahami melalui Tabel 6.3 dan Gambar 6.3.

Tabel 6.3: Jadwal Total Biaya:

Keluaran (unit)

Total Biaya Tetap atau TFC (Rs.)

Total Biaya Variabel atau TVC (Rs.)

Total Biaya atau TC

(Rp.)

TFC + TVC = TC

0

12

0

12 + 0 = 12

1

12

6

12 + 6 = 18

2

12

10

12 + 10 = 22

3

12

15

12+15 = 27

4

12

24

12 + 24 = 36

5

12

35

12 + 35 = 47

i. Kurva TC juga berbentuk S terbalik karena TC memperoleh bentuknya dari TVC.

  1. TC sama dengan TFC (Rs.12) pada keluaran nol.

aku ii. Kurva TC dan TVC sejajar satu sama lain karena jarak vertikal antara keduanya adalah TFC, yang tetap konstan di semua tingkat output.

Pada Tabel 6.3, TC = TFC = Rs. 12 pada tingkat output nol karena TVC nol. Pada 1 unit output, TFC tetap sama di Rs. 12, tetapi TVC meningkat menjadi t 6. Hasilnya, TC menjadi 12 + 6 = Rs. 18. Demikian pula, nilai TC lainnya telah dihitung. Pada Gambar 6.3, kurva TC diperoleh dengan menjumlahkan kurva TVC dan TFC.

Perubahan kurva TC sepenuhnya disebabkan oleh TVC karena TFC tetap konstan. Dengan menambahkan TFC ke kurva TVC, kita mendapatkan kurva TC. Jarak vertikal antara TC dan TVC selalu sama karena TFC konstan. Seperti kurva TVC, kurva TC juga berbentuk S terbalik, karena Hukum Proporsi Variabel.

Perubahan TC sepenuhnya disebabkan oleh TVC karena TFC konstan di semua tingkat output, TC = TFC pada output nol karena biaya variabelnya nol. Dengan peningkatan output, TC juga meningkat seiring dengan peningkatan TVC.

CFT vs CMT

CFT vs CMT

Perbedaan Antara CFT dan CMT CFT berfokus pada rata-rata bergerak, metode charting, grafik candle, pola candle, terminologi teknis, teori gelombang Elliott, penentuan tren tentang harga, dll. Sebaliknya, CMT berfokus pada penyediaan pengetahuan tentang…

Read more