Teori Penetapan Harga Arbitrase yang diperkenalkan oleh Ross menjelaskan hubungan antara pengembalian dan risiko. Teori tersebut menghubungkan pengembalian yang diharapkan dari suatu aset dengan pengembalian dari aset bebas risiko dan serangkaian faktor umum lainnya yang secara sistematis meningkatkan atau mengurangi pengembalian yang diharapkan tersebut.

Dalam beberapa hal mirip dengan Capital Asset Model (CAPM), tetapi ada perbedaan substantif dan halus.

Gambar Istimewa : 2.bp.blogspot.com/-htKD7R3h2xw/UEFkeXA1SVI/AAAAAAAAADsA/TtLjT_SEwRo/s1600/saves_time_money.jpg

Kedua model menegaskan bahwa setiap aset harus dikompensasi hanya sesuai dengan risiko sistematisnya. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa, dalam CAPM, risiko sistematis suatu aset didefinisikan sebagai kovariabilitas aset dengan portofolio pasar, sedangkan dalam APT, risiko sistematis didefinisikan sebagai kovariabilitas dengan tidak hanya satu faktor tetapi juga mungkin dengan beberapa faktor ekonomi.

Perbedaan lainnya adalah bahwa CAPM mensyaratkan ekonomi berada dalam ekuilibrium sedangkan APT hanya mensyaratkan ekonomi tidak memiliki peluang arbitrase.

Dapat dicatat bahwa tidak adanya kondisi arbitrase diperlukan tetapi tidak cukup untuk perekonomian berada dalam ekuilibrium. Salah satu keuntungan utama dari APT adalah bahwa ia memperoleh hubungan harga linier sederhana yang mendekati CAPM tanpa beberapa asumsi yang tidak dapat diterima dari CAPM.

Dengan demikian, APT merupakan hubungan yang lebih mendasar daripada CAPM dalam arti bahwa penolakan terhadap APT menyiratkan penolakan terhadap CAPM tetapi tidak sebaliknya.

Zakat

Zakat

Arti Zakat Zakat mengacu pada tindakan amal wajib dalam keuangan Islam di mana umat Islam menyumbangkan persentase tetap dari pendapatan dan kekayaan mereka setiap tahun untuk kesejahteraan sosial. Dalam hukum Islam, kontribusi berlaku…

Read more