Beberapa jenis permintaan yang penting adalah: 1. Permintaan harga, 2. Permintaan pendapatan, 3. Permintaan silang, 4. Permintaan langsung, 5. Permintaan turunan atau permintaan tidak langsung, 6. Permintaan gabungan dan 7. Permintaan gabungan:

1. Permintaan harga:

Permintaan harga mengacu pada kuantitas yang berbeda dari komoditas atau layanan yang akan dibeli konsumen pada waktu tertentu dan pada harga tertentu, dengan asumsi hal-hal lain tetap sama. Ini adalah permintaan harga yang paling diperhatikan orang dan karena itu permintaan harga merupakan gagasan penting dalam ekonomi. Permintaan harga memiliki hubungan terbalik dengan harga. Ketika harga komoditas meningkat, permintaannya turun dan ketika harganya turun, permintaannya naik.

2. Permintaan pendapatan:

Permintaan pendapatan mengacu pada jumlah yang berbeda dari suatu komoditas atau jasa yang akan dibeli konsumen pada tingkat pendapatan yang berbeda, dengan asumsi hal-hal lain tetap konstan. Biasanya permintaan akan suatu komoditas meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan seseorang kecuali jika komoditas tersebut merupakan produk inferior. Misalnya, biji-bijian kasar adalah komoditas yang murah atau inferior. Permintaan akan komoditas semacam itu menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan seseorang. Dengan demikian, permintaan barang inferior atau murah berbanding terbalik dengan pendapatan.

3. Permintaan silang:

Ketika permintaan suatu komoditas tidak tergantung pada harganya tetapi pada harga komoditas terkait lainnya, itu disebut permintaan silang. Di sini kita mengambil barang-barang yang berhubungan erat atau terkait yang merupakan substitusi satu sama lain.

Misalnya, teh dan kopi adalah pengganti satu sama lain. Jika harga kopi naik, konsumen akan terdorong untuk membeli lebih banyak teh sehingga permintaan teh akan meningkat. Jadi dalam hal barang substitusi, ketika harga salah satu komoditas terkait naik, permintaan komoditas terkait lainnya meningkat dan sebaliknya.

Tetapi dalam kasus barang-barang pelengkap atau permintaan bersama, misalnya pena dan tinta, kuda dan kereta dll. ketika harga satu komoditas naik, permintaan untuk itu akan turun dan akibatnya permintaan untuk komoditas gabungan lainnya juga turun. (walaupun harganya tetap sama). Misalnya, jika harga kuda naik, permintaannya akan turun dan akibatnya permintaan kereta juga akan turun meskipun harganya tidak berubah.

4. Permintaan langsung:

Komoditas atau jasa yang memuaskan keinginan kita secara langsung dikatakan memiliki permintaan langsung. Misalnya, semua barang konsumen memuaskan keinginan kita secara langsung, sehingga dikatakan memiliki permintaan langsung.

5. Permintaan turunan atau Permintaan tidak langsung:

Komoditas atau jasa yang diminta untuk menghasilkan barang yang memuaskan keinginan kita secara langsung dikatakan sebagai permintaan turunan. Misalnya, permintaan akan suatu faktor produksi (katakanlah tenaga kerja) merupakan permintaan turunan karena tenaga kerja diminta untuk membantu pembangunan rumah yang secara langsung akan memenuhi permintaan konsumen.

Dengan demikian, permintaan tenaga kerja yang membantu kita dalam membuat rumah dalam kasus permintaan tidak langsung atau turunan. Permintaan tenaga kerja disebut permintaan turunan karena permintaannya berasal dari permintaan rumah.

6. Permintaan bersama:

Dalam produk jadi seperti roti, ada kebutuhan akan banyak hal—layanan penggilingan tepung, oven, bahan bakar, dll. Permintaan untuk mereka disebut permintaan bersama. Demikian pula untuk pembangunan rumah kita membutuhkan tanah, tenaga kerja, modal, organisasi dan bahan-bahan seperti semen, batu bata, kapur, dll. Permintaan akan hal-hal tersebut, oleh karena itu, disebut ‘permintaan bersama’.

7. Permintaan gabungan:

Suatu komoditas dikatakan memiliki permintaan gabungan bila penggunaannya dilakukan untuk lebih dari satu tujuan. Misalnya permintaan batu bara adalah permintaan komposit karena batu bara memiliki banyak kegunaan—sebagai bahan bakar boiler pabrik, bahan bakar rumah tangga, oven pembuatan uap pada mesin kereta api, dll.

Pembebanan

Pembebanan

Definisi Pembebanan Pembebanan terjadi ketika non-pemilik membebankan kewajiban keuangan atau non-keuangan pada properti. Pemilik memegang kepemilikan hukum properti dan dapat menggunakannya. Tetapi sampai klaim diselesaikan, pemilik dilarang dari renovasi, penjualan, dan pengalihan kepemilikan….

Read more