Dalam penggunaan umum, istilah dana berarti uang tunai. Namun, akuntan dan eksekutif keuangan memikirkan ‘dana’ dalam arti yang lebih luas. Mereka memandang dana yang tersedia untuk badan usaha sebagai modal kerjanya, Modal kerja didefinisikan sebagai aset lancar dikurangi kewajiban lancar dan dengan demikian, merupakan definisi dana yang lebih luas daripada uang tunai.

Karena dana telah didefinisikan sebagai selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar, perlu diketahui akun mana yang tercakup dan mana yang tidak tercakup dalam definisi ini.

(1) Aset Lancar:

Istilah aset lancar digunakan untuk mengartikan uang tunai dan aset atau sumber daya lain yang secara umum diidentifikasi sebagai aset yang secara wajar diharapkan dapat direalisasikan dalam bentuk tunai atau dijual atau dikonsumsi selama siklus operasi normal bisnis. Ini termasuk: (1) saldo kas dan bank; (2) penyertaan sementara, wesel tagih, debitur, dan saham dalam perdagangan; (3) pembayaran di muka seperti gaji yang dibayar di muka, asuransi yang belum kedaluwarsa, sewa yang dibayar di muka, bunga yang dibayar di muka yang dapat dikonsumsi selama siklus operasi normal bisnis.

(2) Kewajiban Lancar:

Istilah ‘kewajiban lancar’ digunakan untuk menunjukkan kewajiban seperti (i) yang harus dibayar dalam waktu satu tahun, dan (ii) yang dibayarkan dari aset lancar atau dengan melunasi kewajiban lancar. Ini termasuk jumlah yang harus dibayarkan kepada (a) kreditur, (b) hutang tagihan, (c) cerukan bank, dan (d) tagihan yang belum dibayar karena upah, gaji, komisi, sewa, royalti dll.

(3) Rekening Tidak Lancar:

Untuk keperluan penyiapan laporan arus dana, semua akun yang bukan merupakan akun giro diperlakukan sebagai akun bukan giro.

Contoh akun tersebut termasuk dalam daftar berikut:

Tujuan dasar dari laporan perubahan posisi keuangan, basis modal kerja, adalah untuk menjelaskan perubahan modal kerja untuk jangka waktu tertentu. Dalam proses mencapai ­tujuan ini, pernyataan harus memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi perubahan yang berkaitan dengan tiga penyebab dasar.

(a) Jumlah perubahan modal kerja yang terkait dengan aktivitas operasi perusahaan.

(b) Pendanaan jangka panjang atau sumber lain yang menyebabkan peningkatan modal kerja.

(c) Kegiatan investasi jangka panjang atau penggunaan lain yang menyebabkan pengurangan modal kerja.

Jika jumlah modal kerja meningkat selama periode fiskal tertentu, ini berarti lebih banyak modal kerja yang dihasilkan daripada yang digunakan untuk berbagai tujuan bisnis; jika terjadi penurunan modal kerja, kebalikannya benar. Salah satu tujuan utama laporan perubahan posisi keuangan adalah untuk menjelaskan secara lengkap kenaikan atau penurunan modal kerja selama suatu periode akuntansi.

Peramalan Arus Kas

Peramalan Arus Kas

Definisi Peramalan Arus Kas Peramalan arus kas adalah peramalan atau antisipasi arus kas masuk dan keluar untuk periode mendatang oleh manajemen bisnis untuk memastikan bahwa bisnis akan memiliki dana yang cukup untuk menjalankan…

Read more