Artikel ini memberikan informasi tentang konsep etika dalam ritel:

Etika adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan perilaku manusia, sehubungan dengan tindakan benar atau baik dan salah atau buruk. Di sini etika berkaitan dengan prinsip dan nilai moral pengecer.

Gambar milik: eurofresh-distribution.com/upload/actu/00001021.jpg

Etika berasal dari kata Yunani ‘ethos’ yang berarti karakter. Etika dalam ritel menimbulkan masalah kritis tertentu. Ritel memainkan peran penting dalam perekonomian. Industri ritel adalah mata rantai pertama dalam rantai distribusi, dari sudut pandang pelanggan. Oleh karena itu penting bagi pengecer untuk bertindak dengan cara yang etis karena mereka mempengaruhi kehidupan banyak orang.

Praktik tidak etis yang digunakan oleh pengecer terhadap konsumen adalah:

i. Mereka membebankan harga penuh untuk item penjualan tanpa sepengetahuan pelanggan.

  1. Jangan mengatakan kebenaran sepenuhnya kepada pelanggan tentang karakteristik suatu produk.

sebuah. Praktik etis terhadap konsumen:

Pengecer harus mengenakan harga yang adil untuk produk yang ditawarkan kepada mereka. Konsumen berhak mendapatkan pengetahuan yang benar dan tepat tentang produk yang dijual kepada mereka sehubungan dengan garansi, jaminan, harga, penggunaan, bahan, dll. Etika sangat penting untuk jangka panjang bisnis. Bisnis yang beretika sangat penting dalam lingkungan yang kompetitif dan dinamis saat ini.

  1. Praktik etis terhadap investor/pemegang saham:

Pemegang saham adalah pemilik bisnis. Pemegang saham harus diberikan pengembalian yang adil atas investasi mereka secara berkala. Pemegang saham harus diungkapkan dengan informasi yang benar tentang status keuangan organisasi bisnis. Organisasi bisnis harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham.

  1. Praktik etis terhadap karyawan:

Praktik etis juga harus diikuti terhadap karyawan. Industri ritel mempekerjakan sejumlah besar staf ritel. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur yang tepat harus dibuat untuk karyawan terkait perekrutan, seleksi, pelatihan, promosi, kesejahteraan, dll.

Masalah negatif yang berkaitan dengan hubungan kerja di tempat kerja dapat menyebabkan hilangnya reputasi dan pelanggan, hal itu menyebabkan moral staf yang buruk, produktivitas rendah, dan perputaran tenaga kerja yang tinggi. Untuk menghindari konfrontasi ini, manajer ritel harus mengikuti praktik etis terhadap karyawan.

Akuntansi untuk Usaha Patungan

Akuntansi untuk Usaha Patungan

Apa itu Akuntansi untuk Usaha Patungan? Akuntansi untuk usaha patungan adalah akuntansi yang dilakukan ketika dua atau lebih pihak atau entitas menggabungkan sumber daya mereka, dalam kondisi tertentu atau terikat oleh suatu perjanjian,…

Read more